BANGKALAN – Akses Suramadu tampaknya akan memiliki pendamping, berupa pembangunan megaproyek yang akan segera dibangun. Kabar akan ada pembangunan pendamping Suramadu di sepanjang akses Suramadu itu kini mencuat di Bangkalan. Padahal pembangunan megaproyek itu masih belum jelas, namun para calon karyawan yang akan dipekerjakan di megaproyek itu ditengarai sudah dimintai tarif tertentu sebagai pelicin.
Menurut beberapa sumber, biaya tersebut diperuntukkan promosi jabatan agar bisa menduduki posisi tertentu dalam sebuah proyek dimaksud. Banyak warga yang percaya begitu saja tentang rekrutmen pembangunan proyek tersebut. Alhasil, tak sedikit warga yang mengaku sudah mengikuti program rekrutmen karyawan tersebut, meskipun mereka belum tahu ke mana akan mengirimkan berkas lamaran kerja.
“Jika ingin jadi pengawas atau pun mempunyai jabatan yang tinggi dalam proyek tersebut diharuskan membayar dengan harga tertentu,” kata salah seorang peserta program rekrutmen yang minta namanya dirahasiakan.
Tersiar kabar nama pembangunan megaproyek itu Mega Proyek Suramadu, Pasuruan, Tulung Agung. Namun ikhwal kebenarannya sampai saat ini masih dipertanyakan. Muhammad mengaku telah membayar Rp 4 juta kepada orang yang menawarkan rekrutmen pekerjaan di megaproyek tersebut. Menurutnya, uang tersebut akan digunakan untuk mempermulus dirinya sebagai mandor dalam proyek tersebut. Itu juga diakui MY, warga Bangkalan yang juga mendengar kabar akan adanya pembangunan pendamping Suramadu itu.
“Memang harus hati-hati, karena memang belum ada kejelasan dan kepastian mengenai proyek yang dimaksud. Kalau ada yang beruntung, mereka bisa punya kerja. Jika sebaliknya, kan kasihan yang sudah bayar,” ungkapnya.
Dirinya sempat mempertanyakan hendak dipekerjakan dimana nantinya jika banyak masyarakat yang telah mendaftar untuk bekerja dalam proyek tersebut. Namun belum ada penjelasan yang pasti, sehingga layak ditengarai ada indikasi penipuan dalam pembangunan megaproyek tersebut.
“Setahu saya, sudah ada orang yang telah membayar untuk bekerja di proyek pembangunan tersebut, tetapi sudah sampai saat ini mereka masih belum dipekerjakan,” ucapnya. (m. Ridwan/rah)