PAMEKASAN- Dinas Kesehatan Pamekasan, Madura, merilis data hingga pertengahan Januari tahun ini, jumlah penderita Demam Berdarah Dangue (DBD) mencapai 27 orang. Dari jumlah tersebut, satu diantaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penyehatan Lingkungan (P2L) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Ali Maksum, kemarin (21/1), mengatakan jumlah tersebut merupakan akumulasi dari jumlah penderita yang dirawat di sejumlah Puskesmas di Pamekasan dan rumah sakit setempat.
Dengan data itu, dikawatirkan terjadi peningkatan jumlah kasus DBD di tahun ini dibanding tahun lalu. Sebab, pada 2012 lalu, jumlah penderita penyakit yang penyebarannya disebabkan oleh serangan nyamuk itu sebanyak 74 kasus empat diantaranya meninggal dunia.
“Baru awal tahun jumlahnya sudah 27 kasus dengan korban meninggal satu orang,” katanya.
Karenanya, untuk menekan jumlah penderita itu, Dinkes Pamekasan mengintensifkan foggingisasi di sejumlah darah rawan DBD. Penyemprotan itu dilakukan oleh tenaga khusus yang dikoordinasikan Puskesmas masing-masing kecamatan.
Dalam kesempatan terpisah, Forum Pecinta Kesehatan Lingkungan Masyarakat (Forcihimas), menilai pemerintah melalui Dinas Kesehatan masih lamban mengantisipasi munculnya demam berdarah.
Seharusnya, langkah penyemprotan dilakukan pada awal musim hujan sehingga jumlah penderita bisa ditekan.
“Langkah yang dilakukan dinas kesehatan baru nampak setelah muncul korban. Padahal seharusnya, sebelum ada kejadian, mereka sudah melakukan langkah antisipasi melalui penyemprotan,” kata anggota Forcihimas, Wahyu. (afa/muj)