JAKARTA – Penerimaan pajak penghasilan (PPh) di 2013 akan terus cenderung menurun di sepanjang 2013. Hal ini tentu akan berdampak pada berlanjutnya penurunan realisasi penerimaan pajak di tahun ini.
Hal ini seperti dikemukakan Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Gedung DPR Jakarta, Senin (14/1). “Peran pajak penghasilan cenderung menurun dan ini tentu masih akan berkelanjutan di tahun 2013,” ujar Agus.
Agus mengungkapkan, pada 2012 realisasi belanja pemerintah pusat mencapai 93 persen, sementara belanja untuk membayar sebesar 85 persen. “Berbicara tentang penerimaan negara, satu hal yang kami ingin sampaikan bahwa melihat dari penerimaan pajak khususnya, itu sudah mulai ada dampak dari krisis global,” paparnya.
Menurut Agus, dampak krisis global tersebut paling terlihat pada penurunan harga-harga komoditi dan penerimaan dari perusahaan-perusahaan manufaktur yang berorientasi ekspor. “Ini sudah terlihat sejak semester II-2012 dan akan berkelanjutan hingga tahun ini,” ucapnya.
Namun demikina, lanjut Agus, Pajak Pertambahan Nilai (PPn) justru mengalami over target. Capaian ini, jelas Agus, akibat keberhasilan pemerintah dalam memperbaiki sistem penarikan pajak dengan mendaftar ulang perusahaan kena pajak. “Selama beberapa saat lalu memang ada lubang-lubang yang dimanfaatkan oleh wajib pajak yan nakal. Ini akhirnya bisa kami hindari dan bisa mencapai peningkatan 30 persen dari tahun lalu,” katanya.
Seperti diketahui, realisasi penerimaan pajak 2012 mencapai Rp980,1 triliun atau 3,6 persen lebih rendah dari target sebesar Rp 1.016,2 triliun. Realisasi penerimaan pajak penghasilan (PPh) mencapai Rp464,7 triliun atau 90,3 persen dari target Rp513,7 triliun dan bea keluar mencapai Rp21,2 triliun atau 91,5 persen dari target Rp23,2 triliun.
Realisasi penerimaan PPN mencapai Rp337,6 triliun atau 100,5 persen dari target Rp336,1 triliun, cukai mencapai Rp95 triliun atau 114,1 persen dari target Rp83,3 triliun, dan bea masuk Rp28,3 triliun atau 114,3 persen dari target Rp24,7 triliun.
Sementara itu, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp351,6 triliun yang berarti 3,1 persen lebih tinggi dari sasaran yang ditetapkan sebesar Rp341,1 triliun. (bud)