• Kaisar TV
  • Relung Hati
  • Oh Ternyata
  • Neter Kolenang
  • Budaya
  • Kesehatan
  • Lapsus
  • Opini
Satu Hati untuk Bangsa
No Result
View All Result
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Timur
  • Madura
    • All
    • Bangkalan
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Sumenep
    Bagian Hisab dan Rukyat Pamekasan Prediksi Awal Ramadan Jatuh pada 23 Maret 2023

    Bagian Hisab dan Rukyat Pamekasan Prediksi Awal Ramadan Jatuh pada 23 Maret 2023

    KPU Sumenep Sebut Sekitar 10 Ribu Daftar Pemilih di Bahan Coklit Tak Memenuhi Syarat

    KPU Sumenep Sebut Sekitar 10 Ribu Daftar Pemilih di Bahan Coklit Tak Memenuhi Syarat

    Usai Pelaku Curanmor Diamankan Polisi di Pamekasan, Warga Camplong Sampang Merasa Lega

    Usai Pelaku Curanmor Diamankan Polisi di Pamekasan, Warga Camplong Sampang Merasa Lega

    Launching Madura Ethnic Carnival, Bupati Fauzi: Ayo Masyarakat Indonesia Datang ke Sumenep

    Launching Madura Ethnic Carnival, Bupati Fauzi: Ayo Masyarakat Indonesia Datang ke Sumenep

    Jangan Sembarangan Beli Pakaian Bekas Impor, Ini Nasihat Dinkes Pamekasan

    Jangan Sembarangan Beli Pakaian Bekas Impor, Ini Nasihat Dinkes Pamekasan

    Ratusan Siswa di Pamekasan Tak Lolos Seleksi Paskibraka, Ini Hasilnya

    Ratusan Siswa di Pamekasan Tak Lolos Seleksi Paskibraka, Ini Hasilnya

    Polres Pamekasan Amankan 30 Unit Motor Balap Liar

    Polres Pamekasan Amankan 30 Unit Motor Balap Liar

    Kapan Honor Pantarlih Cair, KPU Sumenep?

    Kapan Honor Pantarlih Cair, KPU Sumenep?

    Maling Mengintai, Kapolres Pamekasan Imbau Warga Waspada Aksi Curanmor

    Maling Mengintai, Kapolres Pamekasan Imbau Warga Waspada Aksi Curanmor

    • Bangkalan
    • Sampang
    • Pamekasan
    • Sumenep
  • Politik
    • Pilpres
    • Pileg
    • Pilkada
    • Pilkades
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Pamanggi
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Wisata
Satu Hati untuk Bangsa
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Timur
  • Madura
    • All
    • Bangkalan
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Sumenep
    Bagian Hisab dan Rukyat Pamekasan Prediksi Awal Ramadan Jatuh pada 23 Maret 2023

    Bagian Hisab dan Rukyat Pamekasan Prediksi Awal Ramadan Jatuh pada 23 Maret 2023

    KPU Sumenep Sebut Sekitar 10 Ribu Daftar Pemilih di Bahan Coklit Tak Memenuhi Syarat

    KPU Sumenep Sebut Sekitar 10 Ribu Daftar Pemilih di Bahan Coklit Tak Memenuhi Syarat

    Usai Pelaku Curanmor Diamankan Polisi di Pamekasan, Warga Camplong Sampang Merasa Lega

    Usai Pelaku Curanmor Diamankan Polisi di Pamekasan, Warga Camplong Sampang Merasa Lega

    Launching Madura Ethnic Carnival, Bupati Fauzi: Ayo Masyarakat Indonesia Datang ke Sumenep

    Launching Madura Ethnic Carnival, Bupati Fauzi: Ayo Masyarakat Indonesia Datang ke Sumenep

    Jangan Sembarangan Beli Pakaian Bekas Impor, Ini Nasihat Dinkes Pamekasan

    Jangan Sembarangan Beli Pakaian Bekas Impor, Ini Nasihat Dinkes Pamekasan

    Ratusan Siswa di Pamekasan Tak Lolos Seleksi Paskibraka, Ini Hasilnya

    Ratusan Siswa di Pamekasan Tak Lolos Seleksi Paskibraka, Ini Hasilnya

    Polres Pamekasan Amankan 30 Unit Motor Balap Liar

    Polres Pamekasan Amankan 30 Unit Motor Balap Liar

    Kapan Honor Pantarlih Cair, KPU Sumenep?

    Kapan Honor Pantarlih Cair, KPU Sumenep?

    Maling Mengintai, Kapolres Pamekasan Imbau Warga Waspada Aksi Curanmor

    Maling Mengintai, Kapolres Pamekasan Imbau Warga Waspada Aksi Curanmor

    • Bangkalan
    • Sampang
    • Pamekasan
    • Sumenep
  • Politik
    • Pilpres
    • Pileg
    • Pilkada
    • Pilkades
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Pamanggi
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Wisata
No Result
View All Result
Satu Hati untuk Bangsa
No Result
View All Result
  • Kaisar TV
  • Relung Hati
  • Oh Ternyata
  • Neter Kolenang
  • Budaya
  • Kesehatan
  • Lapsus
  • Opini
Home News Nasional

Pemilukada Bukan Ukuran untuk Pemilu 2014

Koran Madura by Koran Madura
15/01/2013
in Nasional
Pemilukada Bukan Ukuran untuk Pemilu 2014
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA – Profile politik lokal di  Indonesia amat asimetris (berbeda) dengan politik nasional. Kekuatan dominan di level kabupaten dan kota sering berbeda dengan yang ada di propinsi, berbeda pula dengan di level nasional. Dalam perilaku pemilih, asimetri politik lokal ini tercermin dalam fenomena split-voting saat memilih. Mereka memilih bupati dari partai A, tetapi gubernur dari partai B lainnya lagi. Saat pemilu, mereka memilih anggota DPRD kabupaten atau kota dari partai C, dan untuk DPRD di level propinsi dari partai D. Dalam konteks itu, saya kira sulit memastikan adanya perbandingan lurus antara hasil pilkada dengan hasil pemilihan legislatif (pileg) atau pemilihan presiden (pilpres) nanti,” kata  Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endi Jaweng di Jakarta,  Senin (14/1).

Meksi demikian, dia menjelaskan fakta tersebut tetap saja tidak otomatis dilihat sebagai perbandingan lurus. Bagi pemilih tradisional, captive market memang terbentuk, tetapi jumlahnya mulai berkurang. Justru yang mengemuka sekarang bukan prilaku pemilih tradisional tapi yang rasional dan bahkan transaksional.

Di sini, perilaku pemilih ditentukan figur calon, bukan mesin partai, termasuk seberapa besar uang yang ditebar sang calon, seberapa terkenal dia secara pribadi, dan seberapa kuat identifikasi pemilih kepada dirinya. “Jadi, keterkenalan dan keterpilihan individu kandidat jauh lebih menentukan ketimbang mesin partai yang mengusungnya,” ujarnya.

Menurutnya, kemenangan calon independen di sejumlah daerah juga membuktikan hal tersebut. Fakta itu yang membuat prilaku pemilih kita cenderung tidak berpola, dan asimetri dalam politik lokal juga terbentuk. “Bukan partai apa yang mengusung Anda, tetapi seberapa hebat figur Anda di mata pemilih? Hebat dari sisi ketokohan, dari sisi uang, dari sisi bukti kontribusi, dari sisi penguasan jaaingan birokrasi dan basis maerial, dan seterusnya,” tegasnya.

BacaJuga :

Puan Maharani Nikmati Mie Ayam dan Lontong Sayur Pontianak

Jawab Kuis Puan Maharani dengan Benar, Santri Darul Ulum Kubu Raya Dapat Hadiah HP

Ini Janji-janji Puan Maharani untuk Ponpes Darul Ulum Kubu Raya

Hasil Survei SMRC Tidak Akan Buat PPP Berkecil Hati

Tak Otomatis

Senada dengan Endi Jaweng, peneliti senior dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia ( Formappi) Lucius Karus mengatakan kemenangan parpol di pilkada selama ini tidak otomatis bisa diartikan sebagai kemenangan parpol pada pemilu 2014 nanti. Trend yang berkembang belakangan ini, publik lebih menjadikan figur yang diusung ketimbang parpolnya. Kemenangan figur dari calon independen juga bisa diajukan sebagai bukti bahwa faktor figur menjadi indikator utama dalam pilkada ketimbang parpol. “Tidak bisa menjadikan data kemenangan parpol dalam pilkada sebagai ukuran untuk pemilu 2014. Parpol mengalamai kemunduran dalam membangun kepercayaan publik. Apalagi kebanyakan kasus korupsi  itu dilakukan kader untuk menghidupi partainya,” kata Lucius di Jakarta, Senin (14/1).

Dia menjelaskan kondisi atau situasi parpol yang terpuruk belakangan ini membuat publik lebih melirik kualitas calon ketimbang embel-embel parpolnya. Artinya memang parpol tak bisa lagi menjadi faktor utama yang menjadi bahan pertimbangan pemilih. Karena itu, kemenangan parpol tertentu dalam pilkada selama ini tak lalu otomatis menjadi gambaran awal konfigurasi parpol pemenang dalam pemilu 2014. Parpol cenderung diselamatkan oleh satu-dua kadernya yang berintegritas dan berkarakter dalam pilkada-pilkada itu. Parpol hanya dipakai sebagai pintu masuk untuk memudahkan calon-calon itu melewati proses pemilukada.

“Lihat saja beberapa kasus di mana calon unggulan di pilkada daerah tertentu yang memilih jalur independen (non-parpol) dalam pilkada. Mereka bisa mengungguli calon dari parpol karena keunggulan personality calonnya, dan pada saat yang sama track-record parpol semakin buruk. Jadi, jualan politik paling utama untuk pemilu 2014 adalah integritas calon yang bersangkutan, bukan lagi parpol pengusung,” tuturnya.

Menurutnya, Pilkada tetap menjadi prioritas parpol selama ini karena pertama-tama melihat bahwa pilkada masih menjadi momentum strategis untuk menarik simpati. Kemenangan calon-calon pemimpin dalam pilkada sekaligus dijadikan partai politik untuk menunjukkan bahwa parpol masih mempunyai daya tarik dengan satu-dua kadernya yang berintegritas. Jadi lebih tepat, agenda parpol mendompleng pada calon-calon di pilkada itu untuk menarik simpati warga masyarakat di daerah bersangkutan. (gam)

Tags: pemilupemilukada
Next Post
Menkeu: Penurunan Penerimaan Pajak Berlanjut Hingga 2013

Menkeu: Penurunan Penerimaan Pajak Berlanjut Hingga 2013

Leave Comment

Trending

  • Anggaran Perbaikan Jalan di Bangkalan Dipangkas Rp6,5 M

    Anggaran Perbaikan Jalan di Bangkalan Dipangkas Rp6,5 M

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapan Honor Pantarlih Cair, KPU Sumenep?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 43 Formasi PPPK Nakes di Bangkalan Kosong, Ternyata ini Penyebabnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua Panitia Pilkades Mangga’an Bangkalan Dibacok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 142 Nakes di Bangkalan Diterima PPPK, BKPSDA Persiapkan Pengajuan NIP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Laporan Khusus

Ada Dana PT WUS di Pusaran Kasus PT Sumekar?

Waspada! Penyakit LSD pada Sapi Sudah Masuk ke Wilayah Jatim

Jenis Tembakau Aromatik Masih Jadi Primadona Petani Madura

Koleksi Kakatua Jambul Kuning Masalembu Bertambah 3 Ekor

Empat Desa di Blega Tergenang Banjir

Dari Buruh Menjadi Juragan akibat Pandemi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap

© 2022 Koran Madura - Hak Cipta Dilindungi

No Result
View All Result
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Timur
  • Madura
    • Bangkalan
    • Sampang
    • Pamekasan
    • Sumenep
  • Politik
    • Pilpres
    • Pileg
    • Pilkada
    • Pilkades
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Pamanggi
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Wisata

© 2022 Koran Madura - Hak Cipta Dilindungi