SURABAYA – Menyambut pesta demokrasi rakyat Jawa Timur (Jatim), pada bulan Aguatus mendatang, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menggelar Pemantapan Konsolidasi Internal PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim), bertempat di Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta, Jumat (15/2) lalu. Dalam rapat internal yang
dipimpin langsung oleh Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarno Putri, menginstruksikan kepada seluruh kader PDIP Jatim untuk segera bekerja dan langsung melakukan konsolidasi dengan turun ke bawah sebagai persiapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) pada bulan Agustus mendatang.
“Bu Mega pesan, sekarang ini bukan musimnya gontok-gontokan sesama kader. Semua itu harus dilakukan sesuai mekanisme partai dan sudah diatur dalam AD/ART. Kejadian kemarin, setidaknya dijadikan pelajaran berharga bagi seluruh pengurus,” ujar sumber internal PDIP ini, kemarin.
Dirinya juga melanjutkan, Khusus Calon Gubernur (Cagub) Jatim yang akan diusung oleh partai, semua keputusan akan diambil oleh DPP PDIP. DPP PDIP yang akan menunjuk langsung calon yang dianggap layak maju.
Dirinya juga mengiyakan ketika disinggung perihal Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, yang ikut meramaikan bursa penjaringan yang diselenggarakan oleh DPP PDIP. “Pilkada Jatim, diserahkan sepenuhnya ke DPP. DPP yang akan menetukan calon. Siapa yang akan direkom, siapapun tidak boleh menentang dan harus bekerja all out. Sementara ini sudah banyak kader yang dipersiapkan. Sangat memungkinkan muncul nama dari jalur lain ikut terjaring. Karena memang, semua itu
kewenangan DPP. Nama Risma, juga masuk dalam penjaringan,” tegasnya.
Dalam rapat internal tersebut, Ketum Partai berlambang ‘banteng moncong putih’ itu pun juga menyemprot Bambang Dwi Hartono (BDH). “Rapat kemarin Pak Bambang juga kena semprot Bu Mega,” ungkapnya. Seraya menambahkan jika sebelumnya BDH mengklaim telah mendapat ukungan separoh lebih Dewan Pimpinan Cabang (DPC)PDIP Jatim, itu
tidak terbukti. “Kalau di-scoring, Pak Bambang ternyata tidak lebih dari 7 DPC yang mendukung. Jadi bukan seluruh DPC,” tambahnya.
Tidak itu saja, Megawati juga menyindir kader-kader partai yang dianggap rakus dengan sejumlah jabatan. Banyak kader PDIP, sudah dipercaya memegang jabatan tertentu, namun masih saja ingin merebut jabatan strategis lainnya. “Istilahnya, kalau jadi orang itu tidak boleh rakus. Misalnya sudah menjabat Ketua DPC, Ketua DPRD, tapi masih ingin menjabat yang lainnya. Bu Mega ingin, kalau sudah dipercaya memegang satu jabatan, harus konsentrasi dengan jabatan yang disandangnya. Bukan jabatan yang satu ini belum dilepas, tapi masih ingin merebut jabatan lainnya. Ini yang dikatakan Bu Mega, tidak serius. Harus konsentrasi dan tidak boleh rakus,” bebernya.
Ketua DPC PDIP Surabaya, Wishnu Sakti Buana sampai saat ini belum bisa dikonfirmasi. Sementara itu, Ir. Armuji, Sekretaris DPC PDIP saat dikonfirmasi dengan singkat mengatakan, para kader diminta langsung turun ke bawah. “Rapat kemarin itu hasilnya, kader diminta segera konsolidasi ke bawah. Persoalan Cagub, semua dihandle DPP. Kita
tinggal menunggu siapa yang akan direkom DPP,” ujar Armuji, singkat. (wan)