Warga Kebangsren Surabaya, tolak reklame baru
SURABAYA -Warga RT. IV/RW.III, Kebangsren Surabaya menolak berdirinya reklame di Jl. Embong Malang 36-38 Surabaya. Mereka khawatir, reklame horizontal yang berukuran 5m x 10 m, akan roboh atau ambruk akibat terpaan angin, apalagi ketika musim hujan seperti sekarang ini.Selain itu warga menganggap pemiliknya tidak pernah melakukan sosialisasi sama sakali.
“Kami menduga ada yang bermain-main. Jelas, kami was-was dengan berdirinya reklame di tengah kondisi hujan saat ini. Apalagi, berdirinya tak jauh dari pemukiman penduduk. Meskipun, reklame itu berdiri di lahan pribadi,” ujar Solikin, salah satu warga.
Dirinya juga mengungkapkan, lancarnya pembangunan konstruksi dua tiang reklame ini, diduga kuat ada peran serta pengurus RT/RW setempat. Hal ini beralasan, karena warga telah melaporkan sebelum pengerjaan konstruksi dimulai, tapi tidak pernah ditanggapi. Seharusnya sebelum pengerjaan konstruksi, lebih dulu harus mendapat persetujuan warga sekitarnya. “Buktinya mana, pengurus RT maupun RW tidak datang pas kita demo. Sangat memungkinkan, tanda-tangan warga untuk mengurus ijin ke pemkot, dipalsukan,” ungkapnya.
Menurut pengakuan warga sekitar, pengerjaan konstruksi sampai pemasangan tiang ini sudah berjalan sekitar 10 hari. Sebelumnya warga sudah mengingatkan pemilik lahan, namun tidak digubris oleh pemilik
lahan.
Pemilik persil dan biro reklame, memasukkan material pada malam hari agar tidak diketahui oleh warga kanan-kiri. Hal ini diungkapkan oleh Yoyok Subagio, salah satu warga kembangsren. “Warga juga nggak tahu kapan datangnya pipa-pipa itu. Tiba-tiba sudah kelihatan dari jalan. Saya tanyakan ke pegawainya, katanya sudah 10 hari dikerjakan,”
paparnya.