JAKARTA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ternyata sudah mendata aliran transaksi mencurigakan yang dilakukan Ahmad Fathanah. Berdasarkan penelusuan PPATK, dana dari rekening tersangka kasus suap daging impor ini mengalir ke sejumlah wanita. Tidak tanggung-tanggung, lebih dari 20 wanita menerima aliran uang dari Fathanah. “Ada lebih dari 20 wanita yang menerima uang dari Fathanah. Cuma saya enggak tahu untuk bisnis atau hubungan lain,,” ujar Kepala PPATK Muhammad Yusuf di Jakarta, Senin (13/5).
Seperti diberitakan, Fathanah merupakan tersangka kasus suap dan pencucian uang terkait izin impor daging sapi. Sejauh ini, KPK sudah menyita sejumlah barang terkait Fathanah yang diduga hasil tindak pidana korupsi seperti mobil Honda Jazz putih dari seorang model cantik bernama Vitalia Shesya. Honda Jazz bernomor polisi B 15 VTA itu diperoleh Vitalia dari Fathanah yang diakuinya sebagai seorang teman. Selain Jazz, KPK menyita jam tangan merek Chopard dari Vitalia.
KPK juga menyita Honda Freed yang diduga pemberian Fathanah untuk wanita bernama Tri Kurnia Rahayu. Dari Tri Kurnia, KPK juga menyita gelang Hermes dan jam tangan Rolex yang harganya puluhan juta. Sebelumnya, KPK menyita empat mobil mewah dari Fathanah, yakni Toyota Land Cruiser Prado dengan nomor polisi B 1739 WFN, Toyota Alphard B 53 FTI, Mercedes Benz C200 B 8749 BS, dan FJ Cruiser dengan nomor polisi B 1330 SZZ. Di luar kendaraan dan perhiasan, KPK juga menyita dua rumah milik Fathanah di Depok.
Yusuf menambahkan, untuk itu pihaknya akan mendalami semua transaksi itu. Apalagi, bukan hanya 20 wanita lebih yang menerima uang dari Fathanah, tetapi masih banyak lagi yang lain. “Yang cowok-cowok juga ada yang menerima. Dan si cowok dan wanita lebih dari satu kali transaksi,” katanya.
Sebelumnya, dalam memeriksa Ahmad Fathanah, KPK baru menemukan ada lima wanita yang menerima uang dari tersangka kasus suap daging impor itu. Sebut saja, Maharani, Tri Kurnia Puspita, Ayu Azhari dan model panas Vitalia Sesha. KPK pun terus menelusuri aliran dana dari Ahmad Fathanah.
Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengatakan Ahmad Fathanah sempat dilaporkan ke PPATK sebelum KPK berhasil menangkap saat operasi tangkap tangan. “Jadi, dari orang yang terlibat cuci uang itu (Fathanah) sudah ada dalam data base PPATK. Penjahat itu terus berulang ketika tertangkap oleh penegak hukum, baru ketahuan kalau dia terkait kasus apa,” ujar dia.
Saat ditanyakan lebih lanjut tentang nilai dan oknum mana saja yang menerima aliran dana Fathanah, Agus mengaku PPATK sudah menyerahkannya kepada KPK. PPATK, sebutnya, tidak bisa mengungkap siapa saja yang menerima aliran dana itu kepada publik. “Yang jelas yang paling paham itu KPK,” tuturnya.
Agus juga tidak membantah pola berlapis yang kerap dilakukan Fathanah dalam menyamarkan harta kekayaannya. Agus menuturkan, pola yang dilakukan Fathanah merupakan pola umum yang dilakukan para koruptor. “Mereka biasanya pakai sistem layer dan tidak pernah menggunakan rekening pribadi,” ujar Agus.
Para koruptor, lanjutnya, lebih sering mengalihkan kekayaannya ke orang lain yang merupakan anggota keluarganya, seperti anak, istri, hingga teman. PPATK menemukan ada kejanggalan ketika profil penerima dana atau pembeli barang mewah tertentu ternyata tidak sesuai dengan pendapatannya. “Misalnya saja PNS golongan tiga, tapi bisa beli mobil mewah. Ini kan tidak sesuai dengan profilnya dia, makanya ini bisa didalami lagi oleh penegak hukum,” imbuhnya.
Makelar
Secara terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah mengatakan, salah satu tersangka kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Ahmad Fathanah adalah makelar yang digunakan oleh banyak pihak. Dia menduga ada aliran dana dari Fathanah yang juga mengalir ke partai selain PKS.
Fahri juga menantang PPATK membuka semua transaksi perbankan, dari rekening Fathanah. “Ahmad Fathanah ini makelarnya semua orang. Makanya saya tantang PPATK untuk umumkan aliran dana dari Fathanah ke mana saja,” kata Fahri kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/5).
Fahri menampik tudingan Fathanah merupakan kader PKS. Dia pun yakin Fathanah berhubungan dengan banyak pihak selain PKS. “Fathanah ini kan makelar. Tukang lobi. Pasti dan saya yakin dia tidak hanya berhubungan dengan PKS,” ujar Fahri. (gam/abd)