SUMENEP – Terdapat 753 ruang kelas sekolah dasar di Kabupaten Sumenep yang kondisinya rusak berat. Ruang kelas yang sudah tidak layak ditempati untuk ruang belajar tersebut tersebar di 251 lembaga pendidikan. Ratusan ruang kelas yang rusak berat tersebar di sejumlah lembaga pendidikan di daratan dan kepulauan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep A. Shadik mengatakan, hingga saat ini, jumlah ruang kelas sekolah yang kondisinya rusak parah 753 ruang kelas. Jumlah tersebut dinilai sudah menurun karena pada tahun 2012 banyak yang sudah diperbaiki atau direhabilitasi, yaitu terdapat 444 ruangan.
“Tinggal 753 ruang sekolah yang kondisinya rusak berat, yang rusak ringan masih banyak. Itu tersebar baik di daratan maupun di kepulauan,” kata Shadik di ruang kerjanya, Kamis (16/5).
Mantan Kabid Dikdas itu menjelaskan, sebanyak 279 dari 753 ruang sekolah itu direncanakan akan diperbaiki tahun ini melalui dana alokasi khusus (DAK) tahun 2013. Sedangkan sisanya akan direhab melalui dana rehab APBN tahun 2013. Dari 279 ruang kelas itu tersebar di 93 lembaga sekolah, masing-masing lembaga 3 ruang.
“Tahun ini, kan, ada dana DAK, kami pergunakan untuk rehabilitasi ruang kelas yang rusak berat sebanyak 279 ruang tersebar di 93 lembaga, masing-masing 3 ruang. Tapi kalau ada satu lembaga yang kondisi ruangannya lebih dari tiga ruang pasti kami perbaiki juga,” ujarnya.
Meski ruang kelas itu kondisinya rusak berat, tapi pihaknya tetap memprioritaskan sekolah yang memiliki jumlah siswa terbanyak. Jadi, Jumlah siswa banyak akan lebih diprioritaskan karena dikhawatirkan mengganggu proses belajar mengajar.
“Kami pasti prioritaskan jumlah murid yang banyak akan diperbaiki lebih awal, tapi pada dasarnya akan diperbaiki semua sesuai dengan kemampuan anggaran dana yang ada,” ungkapnya.
Dia menargetkan, pelaksanaan rehab ruang kelas tersebut tuntas pada tahun 2014. Sebab, jika harus dituntaskan tahun ini, anggarannya tidak cukup. Untuk itu, pihaknya akan mengusulkan penambahan anggaran pada tahun depan. “Kami targetkan tahun 2014 rehab ruang kelas itu tuntas secara keseluruhan,” jelasnya.
Ditambahkan, dana DAK untuk dinas pendidikan tahun 2013 ini mencapai Rp 52,3 miliar. Rehab ruang kelas tersebut sebagian dianggarkan dari dana tersebut dan selebihnya dianggarkan untuk bantuan paket buku kurikulum 2013.
Sementara untuk sekolah tingkat SMP, SMA dan SMK, Shadik mengatakan masih memprioritaskan sekolah dasar. “Untuk SMP tidak terlalu banyak, mungkin hanya tinggal 40 ruang sekolah. Sedangkan untuk SMA dan SMK kurang lebih 30 ruang saja. Tetapi insya Allah kami juga akan perbaiki tahun 2013 ini, karena DAK ini tidak hanya untuk SD, tetapi juga untuk SMP, SMA dan SMK,” imbunya.
Sedangkan untuk anggaran perbaikan ruang sekolah yang berjumlah 753 tersebut disiapkan anggaran 52,4 miliar. “Sedangkan untuk DAK tahun 2013 disiapkan Rp 52,4 miliar, yaitu masing-masing diperuntukkan untuk rehab gedung sekolah dan untuk peralatan pendidikan sekolah SD,” tandasnya. (rif/sym/mk)