JAKARTA-Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan belum memutuskan calon presiden (capres) yang akan diusung pada pemilu presiden (pilpres) 2014. Namun ada sinyal positif dari Ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang akan memberikan kesempatan kepada tokoh muda partai banteng untuk menjadi capres. “Kalau dari bicaranya memberi peluang, ayo kalian yang muda, kalau mau maju, maju,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning di Jakarta,Senin,(27/5).
Sinyal positif dari Ketum kata dia terlihat dari banyaknya tokoh-tokoh muda yang dimunculkan PDI Perjuangan dalam Pilkada di sejumlah daerah. “Caleg-caleg kita juga banyak yang muda,” terangnya.
Hanya saja, Ribka menegaskan PDI Perjuangan saat ini sedang berkonsentrasi memenangkan pertarungan pemilu legislative (pilleg). Karena targetnya sekitar 24% agar bisa memenuhi syarat pencapresan 2014. “Pileg dulu, supaya bisa berangkat sendiri, target kita meraih 24 % suara,” ungkapnya
Ditempat terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono tidak membantah kenaikan elektabilitas capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) agak lambat. Oleh karenanya, Partai Golkar berusaha mendorong elektabilitas tersebut. “Memang agak lambat, tapi ada progres, ada progres,” katanya
Menurut Agung, tidak keputusan PG untuk pencapresan Ical. Namun Golkar terus memperkuat berbagai sisi yang belum digarap. “Paling kalaupun dilakukan pembahasan hanya untuk memperkuat, bukan untuk mengubah keputusan. (Capres) Tetap, hanya mungkin ada yang kurang pendekatan di kalangan kaum muda atau kaum pekerja, seperti itu. Tapi tidak mengubah keputusan yang sudah diambil,” ujarnya
Agung menyebut survei internal Ical awalnya hanya 5 %. Kini hanya naik 2 % menjadi 7 %. “Awalnya kan hanya dibawah 5 %, sekarang sudah diatas 7 %, ada peningkatan,” imbuhnya
Sementara itu, Hasil survey capres yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) terkait elektabilitas. Ternyata hasilnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak hanya muncul sebagai capres paling top, tetapi juga direstui masyarakat nyapres di 2014.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dilakukan di 31 provinsi (Papua dan Papua Barat tidak disurvei), berlangsung dari tanggal 9 hingga 16 April 2013. Jumlah sampel 1.635 dengan margin of error 2,42% pada confidence level 95%. Pemilihan responden dilakukan secara acak dengan proporsi jenis kelamin adalah 50% pria – 50% wanita.
Berikut hasilnya, 1. Joko Widodo: 28,6%, 2. Prabowo Subianto: 15,6%, 3. Aburizal Bakrie: 7%, 4. Megawati Soekarnoputri: 5,4%, 5. Jusuf Kalla: 3,7%, 6. Mahfud MD: 2,4%, 7. Hatta Rajasa: 2,2%, Belum punya pilihan: 28%.
Sebagai capres yang paling dipilih masyarakat (top of mind), Jokowi juga direstui nyapres di 2014. Lebih dari 50% responden setuju Jokowi nyapres meski masih menjabat gubernur DKI Jakarta. Sementara itu, Setuju: 53,9%, Tidak setuju: 27%, Tidak tahu: 19,1%. (gam/cea)