Sumenep – Beberapa waktu lalu, beberapa daerah di Kabupaten Sumenep memang terjadi ledakan bom rakitan ikan (bondet). Data di Polres setempat menyebutkan, lokasi yang dianggap paling rawan terjadi ledakan bondet adalah Kecamatan Pragaan. Sepanjang tahun 2013, telah terjadi tiga kali ledakan bondet dan memakan korban.
Kapolres Sumenep AKBP Marjoko mengatakan, Kecamatan Pragaan paling rawan kasus bondet. Bahkan, pekan kemarin aparat kepolisian menemukan 11 bondet di sebuah ladang di kecamatan setempat. Lokasi penemuan jauh dari pemukiman warga, diduga bondet itu sengaja disembunyikan oleh warga.
”Di Pragaan memang sering terjadi ledakan bondet, dan kemarin ditemukan 11 bondet di lahan kosong. Kami masih mendalaminya hal itu guna mengetahui pemilik bondet tersebut,” kata Kapolres Sumenep, Rabu (29/5).
Penemuan bondet berjumlah 11 buah itu, menurutnya, juga menjadi salah satu indikator bahwa di Pragaan memang rawan bondat dan tempat warga membuat bondet. Namun, hingga saat ini polisi belum menemukan siapa pemilik bondet itu. Dan banyak kasus ledakan bondet juga belum diketahui pelakunya, bahkan warga mengaku tidak tahu. ”Kami terus melacak pemilik bondet itu dan juga kasus-kasus lain juga terus kami dalami,” ujarnya.
Sejak awal tahun 2013, sambungnya, di Kabupaten Sumenep telah terjadi lima kali ledakan bondet. Rinciannya, dua kali kejadian di kecamatan Lenteng, dan tiga kali kejadian di kecamatan Pragaan. Untuk ledakan bondet di Kecamatan Pragaan, terjadi pada pertengahan Februari, yang menyebabkan dua rumah di Dusun Topoar, Desa Karduluk,Kecamatan Pragaan, rusak parah.
Pada tanggal 12 Mei 2013, kedua tangan Suli (19), warga Kecamatan Pragaan, hancur akibat ledakan bondet. Dan tanggal 24 Mei 2013 terjadi ledakan bondet di rumah Afandi, Kepala Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng, lima orang menjadi korban ledakan bondet tersebut.
”Di kecamatan lain juga ada tapi yang paling sering terjadi ledakan memang di Pragaan. Pada tahun-tahun sebelumnya, juga terjadi ledakan di Pragaan,” ungkapnya. (rif/mk)