SAMPANG – Warga Kelurahan Banyuanyar Kecamatan Sampang mengeluh karena kualitas beras untuk orang miskin (raskin) sangat buruk dan berkutu. Selain itu, pendistribusian raskin juga sering mengalami keterlambatan.
Menurut Ketua RT 01/RW 01 Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Kota Sampang, Heru Susanto, kondisi keterlambatan raskin ini sangat memprihatinkan sehingga warganya mempertanyakan ketegasan pemerintah.
“Bayangkan saja, tahun 2013 ini raskin baru cair bulan Maret 2013 selama tiga bulan, sementara yang dua bulan masih belum ada kepastian kapan bisa dicairkan pada penerima RTSM,” keluhnya, Senin (13/5).
Dikatakan Heru, keterlambatan pendistribusian raskin ini masih belum ada jawaban pasti dari pihak pemerintah.
“Saya selaku RT harus menjelaskan pada warga. Selain keterlambatan raskin selama dua bulan, kualitas beras raskin sangat buruk karena banyak kutu berasnya. Kami berharap pihak bulog harus bertanggungjawab terkait buruknya kualitas beras. Jika pihak bulog tidak sanggup menjaga kualitas beras raskin, maka lebih baik program bantuan raskin dihentikan saja karena sangat merugikan warga,” tegasnya.
Menurut Heru, buruknya kualitas beras raskin dimungkinkan karena beras raskin termasuk stok lama yang sudah numpuk bertahun-tahun di gudang Bulog. Apabila pihak Bulog tidak bisa bertanggungjawab, maka Heru meminta lebih baik mundur dari jabatannya.
“Kami berharap untuk bulan selanjutnya pihak Bulog harus memperhatikan kualitas, jangan asal mendistribusikan. Selain itu, sebelum pendistribusian raskin pada penerima, kami juga menemukan setiap satu karung raskin berkurang dari ukuran 15 kilogram yang telah ditentukan. Sedangkan kekurangannya bervariasi mulai dari setengah kilogram hingga dua kilogram,” terangnya.
Berdasarkan data penerima RTSM di RT 01/RW 01 Kelurahan banyuanyar, dari tahun sebelumnya jumlah penerima raskin terus berkurang, bahkan pada tahun 2013 ini berkurang hingga mencapai 15 RTSM.
Kebijakan ini juga tidak ada sosialisasi dari pemerintah pada warga sehingga Heru sebagai RT harus memberikan pengertian pada warganya.
Sementara kepala gudang Bulog Sampang Imam Syafi’i saat dikonfirmasi melalui saluran telepon pribadinya tidak memberikan jawaban mengenai berkurangnya timbangan raskin dan kualitasnya yang buruk dan berkutu. (hol/msa/rah)