SUMENEP – Polisi masih lemah dalam melindungi warga dari aksi kejahatan. Maraknya aksi pencurian sapi pasca-pilkades dibeberapa daerah belakangan ini meresahkan warga, seperti yang terjadi di Dusun Sema Desa Romben Barat Kecamatan Dungkek, Sabtu (22/6) malam.
Sulaena (48), pemilik sapi yang dicuri maling bercerita, sapinya hilang sekitar pukul 22.00. sekitar pukul tersebut suaminya biasanya menjenguk kandang sapi, tapi malam itu tidak karena terlalu kecapaian. “Biasanya tiap malam kami jenguk, tapi malam itu tidak. Seharian kami ke undangan mantenan,”paparnya, Minggu (23/6), saat ditemui di rumahnya.
Sepasang sapi yang hilang kalau dijual saat ini harganya belasan juta rupiah. Saat membeli, harga masing-masing sapi itu di atas Rp. 8 juta. Sapi yang hilang sudah dipelihara lebih 5 tahun. Sekalipun sulit untuk kembali, keluarga dan tentangga tetap berupaya melakukan pencarian. Dia berharap, polisi bisa menemukan sapi tersebut.
Sulaena mengatakan, hilangnya sapi tersebut kemungkinan ada kaitannya dengan pilkades. “Saya tidak tahu banyak, Pak, kenapa setiap sebelum dan sesudah pelaksanaan pilkades banyak sapi yang hilang. Saya yakin itu bukan takdir mereka yang kehilangan sapi, termasuk keluarga saya. Sebab, petugas keamanan dan pemerintah ini ada,” ungkapnya.
Di tempat lain, pemilik sapi yang juga hilang, Sadawi, mengatakan, sepasang sapinya juga hilang pada Jumat malam. Untungnya dia langsung mencari sepasang sapinya malam itu juga dibantu oleh warga setempat dan bisa diselamatkan. “Kami langsung cari malam itu juga. Warga di sini akan bahu-membahu jika ada seseorang yang sapinya hilang,” tutur warga Dusun Ares Timur Desa Lanjuk Kecamatan Manding.
Ia menjelaskan, pasca-pemilihan kepala desa di daerahnya memperketat penjagaan karena biasanya marak aksi pencurian. “Malam itu, saat sapi hilang kebetulan belum berangkat ke kandang. Tapi setelah saya tahu kalau sepasang sapi sudah raib, saya langsung memberi tahu warga untuk mencarinya,” ujarnya.
Bersama ratusan warga yang lain, dia langsung mendatangi rumah Fauzan di Desa Gadding. Sebab Fauzan, menurutnya, selama ini memang menjadi incaran warga di desanya setiap ada kasus pencurian sapi.
Rumah Dibakar
Rumah dan kandang sapi milik Fauzan (30), warga Desa Gadding, Manding, Sabtu (22/6) dibakar massa. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Pembakaran rumah dan kandang milik warga yang diduga pencuri tersebut berawal dari ratusan warga Desa Lanjuk, Manding, tengah mencari dua ekor sapi yang hilang pada Jumat malam. Dua sapi yang hilang tersebut ditemukan di kandang sapi Fauzan.
Ratusan wargapun mencari Fauzan dan memintanya untuk keluar. Namun, Fauzan sedang tidak ada di rumah. Ibu Fauzan, Kulsum, juga tidak ada. Warga mendapati rumah tersebut kosong. Karena tidak ada pemilik rumah keluar yang keluar, warga mulai emosi dan melempari rumah Fauzan dengan batu.
Warga kemudian mengambil sapi yang berada di kandang Fauzan. Setelah itu, warga beramai-ramai membakar rumah dan kandang sapi Fauzan.
Kapolsek Manding, AKP Bambang Adi Wicaksono mengungkapakan, saat ini pihaknya tengak melakukan proses penyelidikan, dan mengamankan dua ekor sapi yang diduga hasil curian itu sebagai barang bukti.
“Kami belum bisa berkomentar banyak. Yang jelas kasus ini dalam penyelidikan. Dua ekor sapi yang diduga hasil curian itu sudah diamankan,” terangnya.
Bambang menambahkan, selain dua ekor sapi, pihaknya juga mengamankan sebuah alat musik jenis keyboard, yang diduga dicuri dari SDN Manding Timur beberapa waktu lalu. “Kami saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap Fauzan,” pungkasnya. (athink/edy/mk)