PAMEKASAN – Senin (22/7), aktivis Kesatuan Aksi Pemuda Anti Korupsi (Kapak) Pamekasan, memertanyakan kelanjutan pekerjaan proyek pembangunan trotoar di sejumlah titik di Kabupaten Pamekasan, khususnya pembangunan trotoar di sekitar Monumen Arek Lancor.
Saat bertemu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pamekasan, Totok Hartono, para aktivis menyatakan pembangunan trotoar itu pada dasarnya disambut positif masyarakat, karena dianggap dapat memperindah kawasan kota. Sayangnya, proyek tersebut tidak dikerjakan hingga tuntas, padahal trotoar lama sudah kadung dibongkar.
“Selain itu, kualitas keramik yang digunakan diduga menggunakan kualitas sedang dan bukan kualitas terbaik, hingga di beberapa titik sudah banyak yang pecah,” kata juru bicara Kapak, Maimun Rois.
Untuk itu kelompok aktivis itu meminta Dinas Pekerjaan Umum memanggil rekanan yang dipercaya melaksanakan proyek tersebut untuk diminta pertanggungjawabannya terhadap pekerjaan dan kualitas bahan yang digunakan.
Mereka juga meminta transparansi anggaran yang digunakan untuk proyek tersebut dan memastikan kapan target waktu yang ditetapkan untuk penyelesaian pekerjaan pembangunan trotoar itu.
Kepala Dinas PU, Totok Hartono menyampaikan pekerjaan proyek tersebut dilakukan secara bertahap, mengingat anggaran yang tersedia di APBD Pamekasan sangat terbatas. Alokasi pembangunan infrastruktur, tidak hanya dipergunakan untuk pembangunan trotoar, namun juga untuk pembangunan infrastruktur lainnya yang dibutuhkan pula.
Totok juga memastikan pelaksanaan proyek itu dilakukan dengan baik, bahkan pihak rekanan sudah bersedia melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi di beberapa titik. “Selama belum ada serah terima hasil pekerjaan, pihak rekanan masih memiliki tanggungjawab,” katanya.
Khusus pekerjaan trotoar di delapan titik dalam kota dan Kecamatan Tlanakan, pada tahun 2013 ini, kembali mendapatkan tambahan dana sebesar Rp 3,1 miliar, sehingga proyek tersebut akan segera dilanjutkan.
Dengan anggaran tersebut, Totok belum bisa memastikan apakah mampu pekerjaan tersebut dituntaskan tahun ini. Karena terjadinya perubahan harga bahan setelah terjadinya kenaikan harga bahan bakar, beberapa waktu lalu.
Seperti yang diketahui, pekerjaan proyek trotoal di delapan titik di Pamekasan terhenti. Delapan titik itu antara lain Jalan Kabupaten, Jalan Dipenegoro, Jalan Jokotole, Jalan Trunojoyo, Jalan Balaikambang, Jalan Agus Salim dan Area Monomen Arek Lancor serta di pintu masuk Kota Pamekasan di Kecamatan Tlanakan.
Untuk pengerjaan proyek tersebut dianggarkan pada APBD 2012 tahap pertama sebesar Rp 5,5 miliar sementara tahap kedua dalam perubahan APBD 2012 dianggarkan Rp 3,1 miliar.
Tahun ini, dana untuk program tersebut kembali dianggarkan sebesar Rp3,1 miliar. Sehingga total anggaran untuk pembangunan trotoar ini kurang lebih mencapai Rp 11,7 miliyar. (awa/muj/rah)