PAMEKASAN – belum ada perbaikan tanggul yang rusak akibat banjir di sejumlah desa di Kecamatan Pademawu. salah satu tanggul yang hampir jebol berada di Dusun Kretek, Desa Pademawu Barat. Demikian pula dengan plengsengan sungai di jembatan Dusun Malangan, Barat Desa Pademawu.
Di Dusun Kretek, tanggul sungai di desa itu kondisinya cukup memprihatinkan. Pengendara kendaraan roda dua yang akan melintasi, harus turun karena kondisinya sudah tidak memungkinkan. Kondisi tanah di sekitar tanggul yang juga digunakan sebagai jalan menuju lembaga pendidikan dan pertanian sudah mulai retak-ratak dan mengancam areal pertanian di sekitarnya.
Salah seorang warga Dusun Kretek, Mohammad Kamil mengatakan kondisi tanggul sudah tidak dapat menahan debit air sungai. Beberapa kali warga setempat secara swadaya menimbun tanggul dengan menggunakan karung berisi tanah, namun jika debit air sedang meningkat, upaya itu tidak banyak membantu.
“Kami menilai di tanggul itu harus dibangun plengsengan permanen menggunakan bronjong. Karena kalau hanya ditimbun menggunakan tanah, tidak akan banyak membantu,” katanya, Minggu (21/7).
Kondisi yang sama juga terjadi di Dusun Malangan Barat. Beberapa kali warga setempat meninggikan tanggul dengan menggunakan tumpukan batu karang namun tidak mampu menanggulangi luapan air saat terjadi banjir.
Bahkan, plengsengan jembatan yang menghubungkan Dusun Malangan Barat dan Dusun Malangan Timur, saat ini sudah longsor. Padahal, plengsengan tersebut baru dibangun sekitar dua tahun lalu. Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan merembet ke badan jembatan yang beberapa waktu lalu pernah ambruk.
Sebelumnya, Wakil Bupati Pamekasan, Khalil Asyari menyatakan akan mendahulukan perbaikan tanggul yang jebol akibat banjir. Salah satunya, tanggul di Kelurahan Kangenan, Kecamatan Pamekasan, Desa Sumedangan dan Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu.
Dana perbaikan itu sedang diusulkan Pemeritah Kabupaten Pamekasan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dana yang diusulkan sebesar Rp 20 miliayar dan akan dipergunakan untuk perbaikan aliran sungai di sejumlah titik di wilayah itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pamekasan, Totok Hartono menjelaskan untuk penanganan aliran sungai yang menyebabkan terjadinya banjir perkotaan, sudah dilakukan survei dan perencanaan anggarannya.
Upaya yang akan dilakukan Dinas PU Pamekasan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat antara lain membuat tanggul dan pelengsengan sungai sehingga apabila air naik, tidak meluap dan membanjiri pasar serta permukiman di sekitarnya.
Pembangunan tanggul dan pelengsengan ini akan lebih banyak dilakukan di sisi barat kali Jombang, sedamglam pembuatan sudetan di kawasan sungai Jokotole kecamatan Pademawu dan sejumlah kawasan sungai yang satu arah dengan Kali Samajid.(awa/muj/rah).