SURABAYA – 153 ribu jiwa warga miskin di Kabupaten Sampang, Madura hingga kini belum menerima pencairan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Kondisi tersebut disebabkan karena data pembagian BLSM antara pemerintah pusat dengan Pemkab Sampang tidak sama.
“Sampai sekarang Sampang memang belum mendapatkan BLSM, kalau wilayah yang lainnya sudah,” ujar Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Jatim, Sudjono, Senin (22/7).
Sudjono mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan ulang penerima BLSM di Sampang. Bahkan sudah menerima surat dari Pemkab Sampang yang menginginkan agar warga miskin di daerah tersebut didata ulang.
”Kalau datanya masih kurang lengkap. Karena itu harus dilakukan pendataan ulang mengenai warga yang berhak menerima BLSM,” tandasnya.
Berdasarkan data BPLS 2011 jumlah warga miskin di Sampang hanya 108 ribu jiwa. Sementara data BPS Sampang jumlah warga miskin di Sampang mencapai 153 ribu jiwa. “Besarnya selisih data warga miskin itu membuat Pemkab Sampang enggan untuk menyalurkan BLSM di wilayah itu,” tandasnya.
Untuk pembagian BLSM di 37 kabupaten di Jatim sudah mencapai 83 persen. Diharapkan, paling lambat dua minggu lagi seluruh anggaran tersebut bisa segera terserap. ”Kalau sampai sekarang dari 37 kabupaten sudah tersalurkan sebanyak 86 persen. Kami mengharapkan agar pembagian itu segera tuntas,” jelasnya.
Dari jumlah total masyarakat miskin Jatim yang berhak menerima BLSM dari pemerintah adalah sebanyak 2.857.469 RTS. Dana yang dialokasikan untuk masyarakat Jatim itu sendiri mencapai Rp 857.240.700.000. Jumlah tersebut merupakan terbesar dibandingkan, Jawa Barat hanya dialokasikan 784.737.000.000, begitu juga Jawa Tengah hanya mendapat alokasi 744.647.100.000.
Sementara itu, Asisten III Pemprov Jawa Timur Eddy Purwinarto mengatakan, pihaknya tidak akan serta merta mencoret warga atau masyarakat mampu yang menerima BLSM. Kebijakan itu dilakukan karena data penerima BLSM itu berasal dari Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2011 lalu.
”Kami hanya bisa mengimbau pada masyarakat yang sudah mampu ternyata masih menerima BLSM, untuk tidak lagi mengambil uang BLSM. Sebab, BLSM itu sendiri diperuntukan bagi masyarakat miskin, sangat miskin dan mendekati miskin,” tegasnya. (ara)