SAMPANG – Meski Bupati Sampang A. Fannan Hasib sudah melakukan mutasi dan penyegaran pejabat kepala dinas (Kadis) secara besar-besaran, tetapi masih menyisakan satu posisi kepala dinas yang belum terisi. Adalah posisi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) yang masih belum diisi pejabat definitif. Itu jelas bisa memunculkan beragam tafsir.
Hingga saat ini, posisi Kadisdik masih diisi oleh pejabat pelaksana tugas (Plt). Padahal, sebanyak 227 pejabat struktural dari tingkat eselon II, III, dan IV sudah menduduki posisi barunya di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Sampang.
Ketua LSM Madura Development Wacth (MDW) Tamsul menilai bahwa posisi strategis tersebut memang sengaja dikosongkan dan dipersiapkan untuk pejabat yang telah dipersiapkan.
Menurut aktivis jebolan Universitas Trunojoyo Bangkalan itu, posisi Kadisdik seharusnya sudah terisi dan ikut dilantik dalam mutasi besar-besaran yang dilangsungkan Rabu (17/7) di Pendopo Bupati Sampang tersebut. Sebab, lembaga yang bergerak di bidang pencerdasan rakyat tersebut memainkan peran penting. Sementara di lingkungan Disdik sendiri banyak pejabat yang sudah memenuhi syarat untuk mengisi jabatan bergengsi tersebut.
”Jadi, dengan dibiarkannya posisi itu (Kadisdik) kosong memang membuat publik boleh bertanya dan menafsirkan sendiri. Bagi saya, itu cukup aneh. Bagaimana mungkin proses mutasi dan penyegaran Kadis yang sudah dipersiapakan begitu lama sampai diundur berkali-kali itu, masih belum bisa menemukan pejabat Kadisdik yang pantas dan berkompeten? Ini kan janggal bagi akan sehat,” kata Tamsul sambil mengajak berfikir jernih.
Padahal, lanjut Tamsul, saat ini posisi Kadisdik sangat dibutuhkan untuk mengomandani proses administrasi kelulusan sekolah dan proses penerimaan siswa baru di semua tingkatan. Untuk itu, posisi Kadisdik kemududian menjadi urgen dan mendesak untuk segera diisi. ”Kalau yang menjadi pertimbangan adalah kebutuhan dan pelayanan public maka posisi Kadisdik saat ini justru sangat penting dihadirkan. Saat ini Kadisdik dibutuhkan untuk memimpin langsung proses penyaringan dan pengonsepan dunia pendidikan melalui penerimaan siswa baru yang bagus. Nah, Kadisdik sekarang sebenarnya sedang dibutuhkan hadir untuk rakyat,” tandasnya.
Kesulitan
Bupati A Fannan Hasib mengatakan bahwa memang selama ini masih akan berfikir panjang untuk bisa menempati kekosongan tersebut. Sebab, pihaknya masih kesulitan mencari siapa Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang layak mengisi jabatan itu. Pasalnya, Dinas pendidikan memegang peranan vital. “Ya memang sementara ini saya masih bingung untuk mengisi kekosongan kepala di dinas pendidikan. karena Dinas Pendidikan memiliki peran vital. Dan saya kana segera membahasnya dengan Wabup dan Sekda setelah saya datang dari Umroh,” ucapnya usai pelantikan.
Menurut Fannan, memang awalnya ada salah satu pejabat yang dicalonkan tetapi dia mengaku masih belum menanda-tangani. Sebab, dalam perjalanannya kemudian muncul isu adanya jual-beli jabatan di lingkungan Disdik. Akibat dari beberapa informasi tersebut maka Fannan mengaku tidak menandatangani dan masih membiarkan terlebih dahulu jabatan Kadisdik diisi Plt.
Saat ditanyai siapa nama calon pejabat yang hendak menduduki kursi Kadisdik, Bupati Fannan enggan menyebut nama. Tetapi, Fannan berjanji dalam waktu dekat setelah umroh ke Makkah akan segera mengisi posisi Kadisdik tersebut. Terkait dugaan ada transaksi jual-beli jabatan, pihaknya akan segera melakukan investigasi dan apabila terbukti ada dugaan tersebut, maka akan segera ditindak sesuai prosedur yang berlaku.
Bupati Sampang K. A Fannan Hasib dalam sambutan dihadapan 227 pejabat yang diambil sumpahnya, ia menyampaikan mutasi ini merupakan evaluasi kerja, disamping itu, selain hal yang wajar terjadi pada setiap organisasi juga untuk mengisi kekosongan jabatan karena pensiun maupun pindah di tempat yang baru. “Mutasi ini merupakan hal yang prosedural. Tidak ada tendensi politisnya. Karena mutasi ini hanya mengisi kekosongan jabatan yang sudah lama tidak terisi agar roda pemerintahan di Kabupaten Sampang bisa lebih optimal,” jelasnya.
Ditanya mengenai ada banyaknya jumlah mutasi dan promosi hingga dilakukannya pelantikan tersebut. Dirinya menjelaskan agar semua itu untuk menjunjung tinggi dalam meningkatkan kinerja di suatu aparatur lembaga dalam melaksanakan dan menjalankan tugas baik secara netralistas. “Sebelumnya maunya memang masih ingin banyak lagi. Tapi harus ada tahapan – tahapan lagi. Karena harus begitu,” tuturnya.
Disamping itu, disinggung terkait pada sebelumnya rencana mutasi akan dilakukan sebelum bulan puasa dan adanya penundaan, Fannan menuturkan dalam tindakan hal itu harus bisa menyakinkan jika bisa memimpin sebuah aparatur lembaga. Sebab, ukurannya merupakan untuk kebaikan ke depan. “Mudahan-mudahan ini baik. Makanya kemarin masih dibai’at dinas-dinas yang akan dilantik. Dan insya Allah ini pilihan yang baik,” terangnya
Sementara itu, Sekretaris Daerah Putut Budi Santoso juga masih akan memilih secara kepastian. Ia juga memastikan bahwa proses mutasi pejabat yang kini menduduki posisi baru tentunya didasarkan pada kualitas dan kemampuan. “Jaminan Kalau adanya mutasi itu kan selalu ada pergerakan dan kita evaluasi begitu dari 3 bulan dan 6 bulan. Mana kemampuan seseorang akan mengetahui yang tidak mampu dan mampu,” paparnya. (ryn/hol/lum