Sumenep – Wakil Bupati Sumenep Soengkono Sidik memastikan realisasi ganti rugi lahan Bandara Trunojoyo setempat dalam waktu dua hari kedepan selesai. Sebab, saat ini proses persyaratan seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) dari pemilik lahan sudah lengkap.
”Saat ini sudah siap dibayarkan ke semua pemilik lahan, tinggal menunggu waktunya saja. Insya Allah dalam waktu satu-dua hari ini, langsung dibayarkan melalui bank,” kata wakil Bupati, Senin (22/7).
Menurutnya, pembebasan lahan tahap ketiga Bandar Udara Trunojoyo Sumenep yang disetujui Rp 106.000 permeter persegi itu seluas 3,5 hektare. Dalam pembayaran pembebasan lahan bandara nanti, dipastikan transparan dan tidak akan ada pemotongan sedikitpun karena pembayarannya melalui rekening masing-masing pemilik lahan.
”Kami pastikan tidak ada potongan sepeserpun dari pemerintah. Dan saat pembayaran nanti akan mengundang Forpimda agar diketahui semua pihak,” ujarnya.
Wabup menegaskan, guna bandara milik pemkab ini bisa menjadi bandara komersial, pemkab akan terus menambah fasilitas yang ada. Pada tahun ini, pemkab berencana melakukan pembebasan lahan seluas 179 hektare, namun yang mendesak untuk dibebaskan seluas 3,5 hektare mengingat pihak maskapai yang akan beroperasi jalur Sumenep-Surabaya membutuhkan panjang runway minimal 1.400 meter, sedangkan yang ada saat ini hanya sepanjang 1.160 meter.
‘Penambahan lahan seluas 3,5 hektare ini kami sengaja lakukan terlebih dahulu untuk. Namun, kami terus lakukan pembebasan lahan hingga sesuai kebutuhan,” urainya.
Sebelumnya, maskapai Lion Air siap beroperasi dari bandara Sumenep-bandara internasional Juanda Surabaya dengan menggunakan pesawat berkapasitas 17 penumpang dan tarif tiket penumpang diperkirakan Rp 204.000. Namun, maskapai belum bisa beroperasi lantara panjang runway dinilai masih kurang sehingga perlu penambahan panjang runway tersebut. Untuk itu, pemkab terus menggenjot pembebasan lahan tersebut. (rif/mk)