JAKARTA – PDI Perjuangan akan mati-matian memenangkan pasangan calon Bambang DH dan Said Abdullah dalam ajang Pilgub Jawa Timur yang digelar 29 Agustus 2013. “Mas Pramono Anung ditugaskan sebagai koordinator pemenangan dibantu DPC, DPD, dan anggota DPR kita, termasuk juga kepala daerah,” ujar Ketua DPP PDIP Bidang Organisasi, Djarot Saiful Hidayat di Gedung Serba Guna, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7).
Selain itu, PDI Perjuangan juga akan menerjunkan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) selama masa kampanye. “Tentu kita mengagendakan Mas Jokowi turun ke Jawa Timur, karena kemarin pada saat Pilkada DKI, Jawa Timur juga membantu, kita berharap besar Jawa Timur menang seperti di Jawa Tengah,” jelas Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar ini menegaskan, Jokowi diterjunkan sebagai salah satu bukti nyata bahwa seluruh komponen partai bekerja untuk berusaha memenangkan Pilgub Jatim.
Menurut mantan Bupati Blitar ini, ada tiga strategi yang sudah disiapkan untuk memenangkan pertarungan tersebut. Strategi ini diupayakan mengawal proses Pilkada Jawa Timur berjalan fair, jujur, dan adil. “Maka, mau tak mau PDI Perjuangan harus menyiapkan saksi. Penguatan saksi penting, agar proses pilkada berjalan jujur, adil, dan bermartabat. Mau tidak mau, memerkuat saksi adalah harga mati,” imbuh dia.
Strategi terakhir, kata Djarot lagi, PDI Perjuangan akan menggandeng berbagai macam komponen masyarakat, termasuk ormas-ormas yang secara khusus dibentuk untuk menggalang para relawan.
Diakui Djarot, Pramono Anung yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR akan menjadi komandan pemenangan pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan ini.
Tim pemenangan juga akan disokong Fraksi PDI Perjuangan, mulai dari DPR sampai DPRD provinsi dan kabupaten/kota, tak terkecuali kepala daerah di Jawa Timur. “Karena, salah satu kunci kemenangan kepala daerah adalah bagaimana kita punya tiga pilar, yaitu menyinergikan antara struktural, legislatif, maupun eksekutif,” imbuhnya.
Selain itu kata dia, PDI Perjuangan juga akan mengawasi secara ketat soal Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jawa Timur. Pengawasan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya manipulasi dalam bentuk pengelembungan suara. “Termasuk memelototi ‘DPT’ (daftar pemilih tetap) dari DCS (daftar calon pemilihan sementara). Jangan sampai terjadi penggelembungan suara,” kata dia.
Sebelumnya, bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Said Abdullah menyemangati ratusan penarik becak untuk tidak minder atau berkecil hati dengan profesinya, serta tidak berhenti bersemangat menyemangati anak-anaknya. “Jangan berkecil hati menjadi penarik becak dan teruslah bekerja demi menafkahi keluarga. Jangan dikira penarik becak itu tidak mampu dan ekonominya menengah ke bawah. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini,” ujarnya di sela Hari Ulang Tahun ke-8 Paguyuban Pengemudi Becak (PPB) Kota Pasuruan, Jumat.
Anggota DPR RI tersebut juga meminta kepada penarik becak untuk tidak melupakan pendidikan anak-anaknya. Menurut dia, bukan sebuah halangan untuk mencapai pendidikan tinggi meski hanya anak seorang penarik becak. “Abah saya tukang becak di Sumenep dulu, dan saya hanya tamatan SMA. Tapi syukurlah saya bisa menjadi seperti ini sekarang, karena tidak lepas dari semangat dan peran orang tua,” terangnya. (gam/cea/rah)