PROBOLINGGO – Polres Probolinggo membuat gebrakan baru dengan membuka terhadap sejumlah kasus yang ditanganinya. Rabu, (10/7), Kapolres Probolinggo, AKBP Endar Priantoro, dihadapan puluhan wartawan cetak dan elektronik, membeberkan sejumlah kasus yang ditanganinya untuk kurun waktu dua minggu menjelang ramadhan.
Selama dua minggu memasuki bulan ramadhan pelaksanaan operasi penyakit masyarakat atau pekat, Kepolisian Resort Probolinggo berhasil mengungkap sejumlah kasus, di antaranya peredaran petasan, narkoba, minuman keras, kegiatan perjudian, prostitusi, dan curanmor.
Kapolres Probolinggo, AKBP Endar Priantoro, mengatakan, operasi pekat yang dilakukan sepekan untuk antisipasi menjelang ramadhan. Dari operasi tersebut, empat tersangka dari 4 kasus narkoba jenis pil dextro berhasil diungkap. Polisi juga menyita 3 dos anggur merah, 2 dos Vodka, 5 dos arak, dan 2 dos mikmek minuman keras yang diperdagangkan tanpa izin.
Dua kasus petasan, polisi menyita bekas plastik bubuk petasan, gulugan, alat pembuat petasan, sumbu, 128 gulung petasan letek dari tangan YS (40) Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo. Sedangkan dari tangan tersangka AS (34) warga Desa Pendil Kabupaten Banyuanyar, polisi mengamankan, timbangan gulugan, petasa, sumbu dan sendok, serta tiga sak belerang.
Sementara enam kasus perjudian, yakni judi togel, dadu, dan domino, polisi berhasil menyita uang tunai, HP, lembar kupon togel, buku ramalan, kartu domino, dan satu set alat judi dadu.
“Semua kasus kejahatan tersebut, hasil pelaksanaan operasi penyakit masyarakat atau pekat yang dilaksanakan selama dua minggu. Kita ingin suasana ramadhan menjadi aman dan nyaman,”ucap AKBP Endar Priantoro.
Lebih lanjut AKBP Endar Priantoro mengatakan, untuk operasi pekat selama dua minggu tercatat pengungkapan kasus yang cukup banyak. Yakni, satu kasus curanmor, tiga kasus prostitusi, dua kasus petasan, empat kasus narkoba jenis pil dextro, empat kasus minuman keras, da enam kasus perjudian.
“Saat ini polisi terus memantau kondisi terakhir setelah pelaksanaan operasi pekat. Hal tersebut karena tak lepas kemungkinan ada kasus yang terlewatkan saat polisi melakukan penyisiran pada operasi pekat tersebut,”tandas AKBP Endar Priantoro.
Untuk itu, AKBP Endar Priantoro, menghimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap aksi kejahatan yang selalu meningkat dengan modus kejahatan baru. (hud).