TULUNGAGUNG- Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror menembak mati dua pria terduga teroris jaringan Poso dan menangkap dua lainnya saat singgah sebuah warung kopi di pinggir jalan raya Kota Tulungagung, Jawa Timur, Senin pukul 08.45 WIB.
Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono dalam siaran persnya di lokasi penggerebekan, mengatakan, dua dari empat terduga teroris ditembak karena membawa senjata api laras pendek jenis revolver dan sebuah bom rakitan yang tersembunyi dalam tas punggung.
“Dua yang ditembak itu adalah teroris jaringan Poso. Densus sudah mengintai keberadaan mereka di wilayah Tulungagung sejak tiga hari lalu, Sabtu (20/7) hingga akhirnya ditangkap pagi tadi sekitar pukul 08.45 WIB,” terangnya.
Empat terduga teroris tersebut masing-masing adalah Dayat, Riza, Mugi Hartanto, serta Sapari. Dua yang disebut pertama merupakan terduga teroris asal Medan jaringan Poso yang menyusup ke wilayah Jawa Timur dengan membawa senjata api dan bom rakitan.
Sementara dua terduga teroris lainnya, Mugi Hartanto dan Sapari diidentifikasi sebagai warga lokal Tulungagung asal Desa Gambiran dan Penjor, Kecamatan Pagerwojo. “Mereka berdua berperan sebagai penunjuk jalan selama berada di Tulungagung,” papar Kapolda.
Dua terduga teroris jaringan Poso yang ditembak dari jarak dekat oleh anggota Densus 88 tewas ditempat dam jenazahnya dibawa ke RS Bhayangkara, Kediri.
Sementara dua terduga teroris lainnya yang masih hidup langsung di bawa ke Mapolda Jatim. Informasinya, dua terduga teroris yang disebut terakhir dibawa kembali ke Tulungagung untuk kepentingan pengembangan penyidikan polisi.
Informasi yang berhasil dihimpun Koran Madura, detik-detik menjelang penggerebekan warga sempat melihat sejumlah pria berpakaian preman yang bergegas menghampiri empat pria terduga teroris yang sedang nongkrong di sebuah warung kopi.
Tidak ada yang tahu secara persis kronologi kejadian hingga tiba-tiba warga mendengar tiga hingga empat kali suara tembakan diikuti robohnya dua pria terduga teroris.
“Saya hanya sempat mendengar ada suara tembakan dor dor dor, dan setelah itu ada dua pria yang ditangkap dan dua lainnya dalam kondisi tewas,” tutur Suroso, salah seorang saksi mata di lokasi kejadian.
Kesaksian serupa disampaikan Suyadi dan Hartono, dua abang becak yang biasa mangkal tak jauh dari lokasi penembakan.
Mereka mengatakan sempat melihat dua pria terduga teroris duduk di bangku warung kopi belakang halte bus sebelum kemudian disusul dua pria lainnya berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Win.
Selesai menembak mati kedua terduga teroris dan meringkus dua pria lainnya yang belakangan disebut-sebut sebagai jaringan lokal, Densus 88 langsung memasukkan mereka ke dalam mobil Toyota Xenia untuk di bawa ke arah Kediri. (ant/gus/beth)