SUMENEP – Sejumlah warga kepulauan mendatangai Kantor DPRD Sumenep di Jalan Trunojoyo, Kamis (25/7). Mereka meminta pemerintah menambah armada laut. Warga khawatir pada puncak mudik nanti kapal yang tersedia tidak mencukupi.
Permintaan penambahan armada untuk menghindari terjadinya tumpukan penumpang, seperti yang telah lazim pada tahun-tahun sebelumnya. Mereka minta wakil rakyat memperjuangkan nasib masyarakat kepulauan.
“Kalau armadanya tetap seperti ini, akan banyak penumpang yang tidak terangkut. Karena memang kapal yang ada ini tidak memadai. Wakil rakyat harusnya tidak diam. Seharusnya ikut memperjuangkan nasib rakyat kepulauan,” kata Surahrawi (42) salah satu perwakilan warga kepulauan yang datang ke kantror DPRD.
Menurut Surahrawi, armada yang telah disediakan oleh pemerintah sudah tidak memadai. Sehingga, hampir setiap tahun pada saat mudik terjadi kekurangan armada yang menyebabkan terlantarnya penumpang.
“Setiap menjelang lebaran pasti terjadi penumpukan penumpang. Bahkan, jika pemerinyatah memang punya inisiatif untuk menambahkan armada, maka kami jamin tidak akan mengalami kerugian. Di samping itu, juga akan melancarkan terhhadap sirkulasi ekonomi masyarkat,” paparnya.
Selain jumlah armada terbatas, Surahrawi menilai, armada yang disediakan oleh pemkab seperti kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I sudah tidak layak beroperasi. “Kapalnya sudah using, Mas, dan sering mengalami kerusakan. Sekarang jadwalnya berangkat justru tidak berangkat, dengan alasannya cuaca buruk. Tapi kenyataannya warga pulau yang berlayar pakai perahu tidak apa-apa dan selamat sampai tujuan. Kami khawatir bukan takut terhadap ombak, melainkan kondisi kapalnya sudah rapuh,” tudingnya.
Namun, Manajer Operasional PT Sumekar Bambang Supriyo membantah tidak berlayarnya kapal karena terjadi kerusakan pada armada. Menurut, kapal DBS terpaksa ditunda keberangkatan karena cuaca buruk.
“Saat ini, kan, memang ada imbauan dari BMKG, untuk mewaspadai pelayaran karena cuaca selalu ekstrem. Kalau dipaksakan untuk berlayar, justru akan membahayakan bagi keselamatan penumpang,” klarifikasinya.
Terkait dengan permintaan penambahan armada, Bambang mengatakan, pihaknya tidak mungkin menambah frekuensi pelayaran untuk melayani membeludaknya penumpang, mengingat hampir setiap hari ada jadwal kapal yang berlayar ke kepulauan.
“Yang melayani pelayaran ke Pulau Kangean bukan hanya DBS, melainkan juga ada kapal cepat dan kapal perintis. Insya Allah masih mampu melayani lonjakan penumpang saat menjelang lebaran. Kami juga sudah memaksimalkan pelayanan saat arus mudik dan balik nanti,” pungkasnya.
Kapal DBS milik PT. Sumekar Line meruapakan salah satu alat transportasi milik BUMD Sumenep, berlayar ke Pulau Kangean setiap hari Selasa, Jumat, dan Minggu.
Sedangkan Kapal Express Bahari 3C milik PT Sakti Inti Makmur melayani pelayaran ke Pulau Kangean pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Selain dua Jadwal pelayaran tersebut, masih ditambah dengan jadwal pelayaran dua kapal perintis.
Mudik Lebih Awal
Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep, mengimbau warga kepulauan setempat untuk mudik lebih awal pada masa angkutan Lebaran 2013 guna menghindari terjadinya penumpukan calon penumpang kapal.
Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara Dishub Sumenep M Choyroni Argoto, menjelaskan, sesuai hasil evaluasi pelaksanaan masa angkutan lebaran tahun-tahun sebelumnya, peningkatan calon penumpang kapal dengan tujuan sejumlah kepulauan biasanya terjadi pada H-3 hingga H-1 lebaran.
“Peningkatan jumlah penumpang kapal yang akan ke sejumlah kepulauan, utamanya Pulau Kangean, itu cukup drastis. Untuk menghindari penumpukan calon penumpang kapal, kami mengimbau warga kepulauan untuk mudik lebih awal,” ujarnya.
Secara kelembagaan, kata dia, pihaknya memang tidak bisa memaksa warga kepulauan untuk mudik lebih awal guna menghindari penumpukan calon penumpang kapal.
“Kalau sampai terjadi penumpukan, biasanya ada calon penumpang yang tidak terangkut, karena daya angkut kapal sudah maksimal. Kami tidak ingin kasus seperti itu terjadi pada masa angkutan Lebaran 2013. Oleh karena itu, kami mengimbau warga kepulauan mudik lebih awal,” ucapnya.
Ia mengatakan, pergeseran armada angkutan penyeberangan dan laut ke pelabuhan tertentu tidak semudah angkutan darat sebagai antisipasi terjadinya lonjakan calon penumpang.
“Kalau di darat relatif lebih mudah jika akan meminta bus cadangan datang ke Sumenep, meskipun posisinya ada di luar kota. Sementara untuk kapal, prosesnya tidak semudah itu,” paparnya.
Argoto juga mengemukakan, jumlah kapal penumpang yang secara reguler dan terjadwal beroperasi di Sumenep sebanyak lima unit, yakni Kapal Dharma Kartika, Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I, Kapal Express Bahari 3C, Kapal Sabuk Nusantara 27, dan Kapal Sukaria.
Pada masa pelaksanaan angkutan Lebaran 2013, ada tambahan tiga kapal yang merupakan armada program mudik-balik gratis dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Kapal Dharma Kartika melayani lintasan Kalianget-Jangkar, Situbondo, dan Kapal DBS I beserta Kapal Express Bahari 3C di lintasan Kalianget-Kangean.
Kapal Sabuk Nusantara 27 dan Kapal Sukaria merupakan kapal perintis yang melayani jalur panjang dan singgah di sejumlah pulau di Sumenep.
Sementara tiga kapal mudik-balik gratis yang disiapkan Pemprov Jawa Timur adalah Kapal Mitra Abadi di jalur Surabaya-Masalembu, Kapal Sanelin di jalur Banyuwangi-Sapeken, dan Kapal Berkat Abadi di jalur Kalianget-Kangean. (edy/ant/mk)