SUMENEP – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunukasi Mahasiswa Sumekar (FKMS) melakukan aksi demonstrasi di kantor PT Wira Usaha Sumekar Jalan Trunojoyo, Kamis (26/9).
Kedatangan mereka ke badan usaha milik daerah tersebut untuk menagih janji Direktur PT WUS, Sitrul Arsy. Pada aksi sebelumnya sebagaimana tuntutan mahasiswa, PT WUS berjanji akan membeberkan transparansi dana PI. PT WUS berjanji akan memberikan informasi pasca lebaran Idul Fitri, namun sejauh ini belum memberikan penjelasan.
Aksi puluhan mahasiswa tersebut dimulai pada pukul 09.30 Wib, dan baru membubarkan diri pada pukul 10.30 Wib. Dalam aksi tersebut, mahasiswa memeragakan aksi teatrikal dengan adegan rakyat kecil memukul boneka yang disimbolkan Direktur PT WUS. Mahasiswa yang menjadi rakyat kecil tersebut menangis karena mereka semakin menderita.
“Kami datang lagi ke sini untuk menagih janji PT WUS tentang transparansi anggaran di BUMD ini. Termasuk secara istimewa, saya juga mempertanyakan tentang dana PI, dana serah terima jabatan dari yang lama ke yang baru, termasuk dana-dana yang lain yang digelapkan oleh PT WUS,” teriak Hazmi, salah satu orator pada aksi tersebut.
Ketua FKMS Kabupaten Sumenep Eko Wahyudi mengatakan, kedatangannya ke PT WUS untuk bertemu direktur PT WUS dan menagih janjinya tentang dana PI yang ditengarai digelapkan oleh PT WUS. “Jadi, aksi ini kami lakukan untuk menagih janji PT WUS tentang dana PI, tetapi Direktur PT WUS seringkali menghindar ketika kami datang ke sini,” ucapnya.
Dia mengaku sangat kecewa terhadap pihak PT WUS karena beberapa kali tidak menemui mahasiswa. “Padahal kami datang ke sini dengan tujuan baik, membawa aspirasi rakyat, tetapi malah tidak ditemui. Kami sebagai kumpulan mahasiswa yang pedulu potensi daerahnya hanya ingin menanyakan tentang miliaran rupiah yang tak jelas rimbanya, dan pihal PT WUS sepertinya sudah mulai tuli, karena tidak pernah mendengarkan suara kami, seolah kami hanya angin lewat,” paparnya.
Dia menyatakan bahwa aksi ini akan terus dilakukan sampai Sitrul keluar dan menemui mahasiswa. “Jadi, kami tidak akan pernah berhentu melakukan aksi ini, baru berhenti ketika Sitrul bersedia menemui dan menjelaskan kepada kami tentang perihal dana itu,” terangnya.
Ditanya tentang kisaran dana tersebut, menurut Eko berdasrakan hasil koordinasi dengan pihak-pihak terkait kurang lebih 8,8 miliar. “Namun, itu masih simpang siur, itu hanya khusus dana PI, belum lagi tentang dana-dana lain yang tengarai rawan digelapkan,” sebutnya.
Aksi sempat terjadi dorong -dorongan antara pihak keamanan dengan peserta aksi ketika puluhan mahasiswa tersebut menerobos masuk ke gedung PT WUS. Mereke diperkenankan masuk oleh pihak pengamanan untuk mengecek keberadaan Direktur PT WUS.
Kekecewaan mereka purna ketika Sitruk memang tidak ada di kantor. Akhirnya kobaran api pun tak bisa dihindarkan, sebelun mereka bubar. Boneka berwarna putih yang bersimbol Sitrul dibakar di depan kantor PT WUS. Mereka pun dengan sendirinya bubar. Tetapi mereka berjanji, akan datang lagi. (sym/mk)