BANGKALAN – Pencurian kabel telepon rupanya masih saja terjadi. Masyarakat di kecamatan Burneh merasa diresahkan dengan adanya ulah tangan jahil yang sering kali mengambil kabel telepon. Akibatnya, banyak pelanggan yang tidak bisa memakai telepon, lantaran sambungannya sudah hilang.
Baru-baru ini kasus hilangnya kabel telepon, terjadi di Jalan Embong Miring yang merupakan jalan akses padat penduduk. Kurangnya pengawasan dari pihak terkait dinilai menjadi salah satu penyebab hilangnya kabel milik perusahaan Telkom tersebut.
”Sekitar 200 meter kabel hilang dicuri. Jelas itu merugikan pelanggan pengguna jasa telekomunikasi tersebut,” kata Sofyan Rosidi, salah satu pelanggan jasa Telkom.
Oleh karena itu, dirinya merasa dirugikan dengan adanya kejadian itu. Saluran komunikasi yang menjadi jalur bisnisnya tersebut terputus, karena pelanggan tak bisa menghubungi toko tempatnya berjualan.
Menurutnya, pelanggan yang terbiasa memesan dagangannya melalui telepon, tiba-tiba mati. Sedangkan hubungan melalui telepon seluler tak semua orang mengetahuinya.
”Keadaan itu juga berpengaruh terhadap omset penjualan dagangan di toko, karena tak semua orang mengetahui nomor seluler saya. Kalau telepon rumah sifatnya kan umum,” ungkapnya.
Meskipun begitu, dirinya merasa lega karena pihak Telkom telah mengganti hilangnya kabel yang dicuri. Sehingga jaringan sudah kembali normal. Namun, tak sedikit pelanggan yang merasa dirugikan.
”Seharusnya juga ada kompensasi dari pihak Telkom. Kalau telat bayar didenda, tapi kalau jaringan rusak atau mati tak ada konskuensi yang berlaku sebaliknya,” keluhnya.
Untuk itu, pihat terkait, baik aparat kepolisian bisa memperketat pengawasan terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan tindak criminal. Hal itu penting agar masyarakat bisa menjalankan aktifitas kesehariannya dengan tenang.
Dengan kejadian tersebut, tak hanya pihak Telkom yang dirugikan, masyarakat pelanggan pun sangat dirugikan, apalagi itu menyangkut lingkungan perkantoran dan bisnis. Sebab, fungsi jaringan telepon kabel memang sedikit bergeser setelah banyaknya telepon seluler.
”Pencurian kabel seperti itu jangan sampai terulang kembali. Perlu pengawasan yang lebih ketat dari pihak keamanan,” pintanya. (ori/rah)