PAMEKASAN – Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA/Dispendaloka) Kabupaten Pamekasan, Taufiqurrahman menyatakan hingga saat ini belum ada rencana pembahasan relokasi (pemindahan) Pasar Waru di Kecamatan Waru seperti disampaikan Bupati setempat, Achmad Syafii, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pasar tersebut tidak akan direlokasi, melainkan akan diperbaiki dan semua infrastruktur yang dibutuhkan akan dilengkapi. Sehingga pasar tersebut tidak terlihat kotor, dan tidak menyebabkan kemacetan arus lalu lintas di sekitarnya.
“Hingga saat ini belum ada pembahasan maupun perencanaan lanjutan tentang perbaikan pasar tersebut,” ungkapnya.
Bisa jadi, kata Taufiq, ada perubahan kebijakan dari Bupati Pamekasan agar pasar tersebut direlokasi. Namun sampai saat ini kebijakan itu belum sampai pada dirinya, sehingga ia mengaku belum mengetahui rencana tersebut.
Sebelumnya, Bupati Pamekasan, Achmad Syafii manyampaikan penilaian bahwa Pasar Waru, Kecamatan Waru sudah tidak layak. Sebab kondisi pasar yang berada di pusat kecamatan itu sudah penuh sehingga para pedagang tumpah ke jalan raya dan menimbulkan kemacetan.
Bupati berencana melakukan relokasi (pemindahan) pasar tersebut ke tempat yang lebih strategis. Rencananya tempat relokasi tersebut akan dipilih wilayah di timur pusat kecamatan sebagai upaya pengembangan wilayah dengan desain sebagai pasar semi modern. Sementara lokasi yang saat ini ditempati pasar itu akan dijadikan tempat rekreasi.
Ia mengaku sudah meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapepda) untuk melakukan kajian dan perencanaan pembangunan pasar tersebut. Diharapkan perencanaan itu sudah tuntas pada tahun ini, sehingga pengajuan anggarannya bisa segera dilakukan.
Bupati memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk relokasi dan pembangunan pasar tersebut sebesar Rp 40 miliar. Namun anggaran pastinya, kata dia, menunggu hasil pengkajian.
Para tokoh dan warga di Kecamatan Waru, kata Syafii, mendukung rencana tersebut. Bahkan mereka meminta agar segera dilaksanakan, karena pemindahan pasar itu dinilai tidak berdampak negatif pada perekonomian warga sekitar.
Saat melakukan kunjungan ke Pasar Waru, beberapa waktu lalu, Bupati menerima keluhan baik dari pedagang maupun warga sekitar tentang kondisi pasar yang mulai penuh. Kondisi tersebut menyebabkan kegiatan jual beli tidak maksimal.
Selain itu, kondisi sarana dan prasarana pasar, mulai jalan hingga kios milik pedagang perlu diperbaiki dan kebersihan pasar yang perlu ditingkatkan. Keluhan lainnya adalah minimnya fasilitas lampu penerangan jalan di sekitar pasar tersebut.
Syafii menjelaskan rencana desain ulang itu juga sesuai dengan rencana pemerintah setempat untuk mengembangkan kota penyangga di wilayah utara Pamekasan. Kota penyangga itu dipilih berada di kawasan utara, antara lain Kecamatan Waru, Pasean, dan Batumarmar, dengan pusat kota berada di wilayah Kecamatan Waru. Bahkan, di wilayah itu sudah mulai dibangun sebuah rumah sakit tipe D.(awa/muj/rah).