PROBOLINGGO – Banyaknya petani garam di Kabupaten Probolinggo yang merasakan kerugiannya akibat turunnya hujan, saat ini mulai berlalih tebar bibit ikan bandeng.
Menurut H. Adi ( 45) salah satu petani garam warga asal Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, mengatakan sebelum tahun 2013 ini, dalam satu hektarnya pendapatan bisa mencapai satu ton garam. Tapi untuk tahun ini produksi garamnya, dalam satu hektarnya maksimal mendapat 5 kwintal.
Bahkan bulan Desember ini, mengalami kerugian akibat hasil produksi garam gagal panen. “Saya tidak lagi bertani garam untuk saat ini, tambak saya sudah saya tebari ikan bandeng semua,” katanya Minggu (29//12).
Menurutnya, cuaca buruk sebagian petani garam banyak yang memilih untuk istirahat. Untuk petak-petak tambak yang di gunakan untuk pembuatan garam, saat ini dialihkan menjadi tambak bandeng atau udang. “Saat ini produksi garam tidak bisa dipaksakan mas, masalahnya kedepan ini cuaca akan tambah buruk dengan seringnya turun hujan,” tandas H.Adi.
Jika bertani garam, lanjut H.Adi, maka kerugian besar akan mengancam ekonomi petani garam. Karena curah hujan terus tinggi, apalagi ini sudah memasuki bulan satu.“Apabila produksi garam diteruskan pada bulan sekarang, garam tidak bisa jadi atau bisa dikatakan gagal panen. Karena air laut tidak bisa mengristal akibat kurangnya sinar matahari” jelasnya.
Sementara itu petani lain, Bambang (35) asal Desa Randutatah, Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo, mengaku saat ini dirinya selaku ketua Kelompok Petani Garam banyak memilih untuk beristirahat. Penghasilan pembuatan garam saat ini anjlok karena gagal panen.
“Kalau sekarang memang banyak yang memilih untuk istirahat, mereka banyak yang mengunakan tambaknya untuk ikan bandeng,”pungkasnya.(fud).