SAMPANG – Proyek Pemancangan Sungai Kali Kemoning di Jalan Syamsul Arifin oleh warga yang berada di sebelah barat sungai dinyatakan bukan berdampak akan mengurangi terjadinya banjir, bahkan dinilai membuat daerah tersebut semakin sering dilanda banjir. Proyek tersebut hanya mempersempit luas sungai.
Warga setempat meresahkan proyek pengendalian banjir yang nilai anggarannya mencapai Rp 6.753.670.000. Proyek tersebut mengikis tanah di bagian barat. Selain itu, rumah warga banyak yang retak dan hingga saat ini belum mendapat ganti rugi.
Salah satu warga yang tingal di barat sungai, Zainuddin, mengatakan, dengan adanya proyek pemancangan sungai menyebabkan sisi sungai di sebelah barat terkikis. Menurut dia, dalam pembangunan tidak hanya di sebelah timur saja yang harus dikasih beton akan tetapi juga di sebelah barat agar air yang mengalir tidak mengikis tanah di sebelah barat.
“Proyek tersebut seharusnya tidak hanya di sebelah timur saja yang harus dikasih beton, akan tetapi juga di sebelah barat. Kalau hanya di sebelah timur maka di bagian barat sungai bisa terkikis tanahnya,” ujarnya kepada wartawan.
Menanggapi hal itu, salah satu kontraktor, Zainal Hasan, membenarkan kalau proyek tersebut bukan memperlebar sungai, bahkan hanya mempersempit sungai. Menurutnya, terjadinya banjir besar yang menimpa Kabupaten Sampang kemarin menjadi faktor. Harus ada perhatia dari pemerintah daerah agar dalam pembangunan tersebut tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang sengaja mencari keuntungan dalam memperluas sungai Kali Kemoning.
“Dengan adanya proyek ini, bisa menimbulkan banjir yang besar dan pemerintah perlu memperhatikan tanah sungai, agar tidak ada oknum yang sengaja memanfaatkan tanah sungai untuk di jadikan lahan atau memperluas tanah di bagian timur sungai,” pungkasnya. (jun/mk)