PAMEKASAN – Sebanyak 45 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tahun 2013 di Kabupaten Pamekasan belum terserap. Saat ini masih terimpan di gudang penyimpanan milik Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat.
Berdasarkan data di Dinsosnakertrasn setempat, pada 2013 lalu bantuan CBP diterima sebanyak 100 ton, tetapi hanya 55 ton beras yang disalurkan ke masyarakat yang terkena musibah bencana alam.
Kepala Dinsosnakertrans Pamekasan, Al Walid mengatakan sebanyak 45 ton beras yang tidak terserap itu hanya sebagian yang disimpan di gudang Dinsosnakertrans dan sebagian lainnya berada di gudang Bulog Pamekasan. Beras-beras itu sengaja tidak disimpan di kantor tersebut karena gudang penyimpanan CBP yang ada dikantor yang terletak di Jalan Raya Panglegur itu ukurannya terlalu kecil sehingga tidak cukup tempat untuk menampung semua beras dalam jumlah yang cukup banyak.
Meski tidak tersalurkan, terang Al Walid, 45 ton beras bisa digunakan pada tahun ini sebagai cadangan pada awal tahun sebelum beras CBP tahun ini diterima. ”Kemungkinan besar tahun ini Pamekasan hanya akan menerima sebanyak 55 ton, karena masih ada sisa CBP tahun lalu yang belum terserap. Sehingga total cadangan beras tahun ini tetap sebanyak 100 ton,” katanya.
Dia menjelaskan tidak terealisasinya CBP 2013 disebabkan faktor alam, yaitu volume bencana yang terjadi rendah, sehingga serapan beras tersebut juga rendah.
Semakin rendah bencana yang terjadi, daya serap berat tersebut semakin rendah pula. Namun sebaliknya, semakin banyak bencana yang terjadi, maka serapan beras tersebut akan semakin besar.
Serapan CBP disesuaikan dengan peruntukannya. Penerima beras merupakan masyarakat yang terkena bencana. Seperti gagal panen, angin kencang yang menyebabkan nelayan tidak melaut, kekeringan dan bencana lain yang berkaitan dengan sosial.
Dia menegaskan bantuan beras tersebut direalisasikan secara merata dan tidak memandang jenis bencana yang terjadi. Sehingga masing-masing korban bencana akan dialokasikan bantuan dengan jumlah yang sama.