BANGKALAN – Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir, berupa angin kencang dan hujan lebat di perairan sekitar pulau Madura, nampaknya belum berpengaruh dan mengganggu aktivitas penyeberangan di tol jembatan Suramadu. Walaupun beberapa kali angin kencang menerjang, hal itu tidak mengakibatkan pada penutupan jalur penyeberangan Jawa-Madura tersebut.
Kendati demikian, Kepala Tol Suramadu, Suharyono sebagai pengelola jembatan sepanjang 5.438 meter itu, meminta kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai kemungkinan terburuk. Sejauh ini, fenomena angin kencang dan hujan deras yang terjadi, menurutnya, masih tergolong aman bagi lalu lintas penyeberangan di jembatan terpanjang di Indonesia ini.
“Angin kencang memang terjadi selama dua pekan terakhir, tapi itu sangat fluktuatif, sehingga tidak mengakibatkan penutupan penyeberangan, namun harus tetap waspada untuk menjaga keselamatan,” ujarnya.
Menurut Suharyono, ketentuan dilakukan penutupan untuk jalur kendaraan roda dua baik siang dan malam hari, apabila kecepatan angin di atas 40 km/jam dan untuk roda empat kecepatan angin di atas 60 km per jam. Selama awal tahun 2014 ini, kecepatan angin memang beberapa kali melewati batas kecepatan standar keamanan. Akan tetapi, tidak berlangsung lama. Sehingga kondisi demikian tidak sampai dilakukan penutupan jembatan tersebut.
“Selama 2 pekan ini ini kecepatan angin sempat beberapa kali diatas 40 km/jam. Namun sangat fluktuatif dan dinamis, sehingga kecepatannya cepat berubah. Oleh sebab itu tidak sampai dilakukan penutupan,” jelasnya.
Suharyono mengimbau kepada para pengendara khususnya pengendara roda dua untuk tetap waspada, khususnya di bentang tengah, untuk mengurangi kecepatan, sehingga laju kendaraan tetap stabil. Sebab mewaspadai terjadinya kecelakaan akibat terjangan angin kencang itu harus menjadi perhatian serius bagi pengendara roda dua.