SAMPANG – Sedikitnya lima orang alumni SMPN 2 Torjun, Senin (27/1) sekitar pukul 08.00 Wib mendatangi sekolah tersebut. Mereka menengarai pengelolaan dana BSM tidak beres dan terjadi pungutan liar.
Moh Jailulah (23), alumni SMPN 2 Torjun, mengatakan, kedatangannya untuk mempertanyakan masalah pengelolaan dan pendistribusian BSM. Sebab, ada beberapa kejanggalan dalam proses pencairan BSM di sekolah itu. Pihak sekolah dinilai tidak transparan.
Selain itu, sekolah juga diduga melakukan pungutan liar dalam pembuatan lahan parkir sekolah. “Adanya kecurigaan karena ada pungutan liar dalam pembuatan lahan parkir sekolah. Karena ada informasi bahwa ada pungutan yang dilakukan pihak sekolah kepada anak didiknya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 2 Torjun, M Sahrul membantah kecurigaan tersebut. Menurutnya, pencairan BSM 2013 telah dilakukan secara benar diberikan secara langsung kepada siswa dan orangtua penerima.
“Pencairan BSM sudah secara langsung diberikan kepada siswa yang bersangkutan. Kami tidak ikut campur dalam hal itu, apalagi penerimaan BSM tidak boleh dikuasakan kepada siapapun,” tegasnya.
Demikian juga dengan masalah pembiayaan lahan parkir, dirinya menegaskan dalam pembiayaan lahan parkir pihak sekolah hanya meminta sumbangan seikhlasnya kepada siswa. Sebab dalam hal itu, siswa dibebaskan untuk menyumbang atau tidak.
“Itu infaq, kita minta ke siswa seikhlasnya, terserah siswa mau nyumbang apa tidak,” pungkasnya.