SUMENEP – Banjir yang terjadi, Rabu (22/1), membuat lahan pertanian terendam air, bahkan hingga saat ini belum surut. Ratusan hektare sawah yang terendam banjir itu mengubur mimpi petani untuk memanen padinya di masa mendatang.
Di Desa Poja dan Braji Kecamatan Gapura, serta sepanjang persawahan di areal Bandara Trunojoyo, Kamis (23/1) terlihat seperti sungai. Tanaman padi tertutupi air banjir yang belum surut. Sawah yang terendam banjir menjadi tontonan warga.
Samsudin, warga Desa Braji, menuturkan, melihat sawah miliknya pasca banjir sudah bisa dipastikan akan gagal panen. “Kami tidak bisa apa-apa, Mas, hanya bisa berdoa saja semoga benih (yang) beberapa waktu lalu sudah mulai menguning ada keajaiban dari Allah agar tidak mati,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Abdurrahman, pemilik sawah di areal Bandara Trunojoyo. Mimpinya mendapatkan pagi yang melimpah semakan mustahil melihat tanamannya saat ini. “Padi para petani tak bisa diharap lagi, Mas, sebab hingga saat ini air masih terus menggenangi padi kami,” tuturnya,
Petani asal Desa Lapa Daya, Kecamatan Dungkek, Abdullah, juga mengeluh. Hujan beberapa hari yang lalu menyeluruh di Kabupaten Sumenep. “Tidak mau mati gimana wong sampai hari ini air masih ada. Yang bisa kami lakukan hanya menunggu air menyusut,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumenep, Bambang Heriyanto, mengatakan, pihaknya akan berupaya untuk memberikan bantuan kepada para petani yang sawahnya terendam banjir. “Kami akan berupaya, tetapi yang namnya bantuan saya tidak menjamin semuanya akan mendapatkan,” ucapnya.
Bambang mengaku sudah mendapatkan data dari hasil tinjauan ratusan hektare sawah yang yang terendam banjir. “Besok kami akan ada rapat dengan para petugas lapangan yang meninjau ke beberapa sawah yang terendam banjir untuk mengklarifikasi tentang data tersebut,” jelasnya.
Dana dinas pertanian, lebih kurang 200 hektare sawah terendam dan kemungkinan akan mengalami gagal panen. “Dari data yang saya peroleh dari petugas kami di lapangan, sekitar 200 hektare tanaman padi terendam banjir,” sebutnya.
Tapi kemungkinan jumlah itu akan bertambah ketika curah hujan masih tinggi. “Tetapi kalau curah hujan mulai normal, angka itu tidak akan berubah. Tetapi kami akan tetap berupaya terus melaporkan hasil perkembangan,” imbuhnya.