SUMENEP – Cuaca ekstrem mengakibatkan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke daerah kepulauan tersendat. Nelayan tidak bisa melaut karena selain cuaca ekstrem juga kesulitan mendapatkan bahan bakar.
Sugianto, warga Desa Paliat, Kecamatan Sapeken, Kepuluan Kangean, menuturkan, BBM jenis solar sudah langka sejak kemarin lusa, dan kabarnya saat ini sudah tidak ada. ”Kalau kemarin lusa solar masih ada. Tapi tadi pagi banyak nelayan yang sudah tidak menemukan solar,” katanya via telepon kepada Koran Madura, Kamis (23/1).
Namun kelangkaan BBM belum mempengaruhi harga solar, yakni tetap berkisar Rp 8.500 per liternya. “Sementara (harga) sembako, termasuk telur ayam itu, saat ini mulai mengalami kenaikan harga,” jelasnya.
Akibat kelangkaan BBM, aktivitas warga lumpuh total. ”Pokonya semuanya saat ini vakum, baik nelayan maupun kapal pengangkut barang. Perekonomian masyarakat kepulauan menjadi lumpuh total,” ungkapnya.
Kabag Perekonomian Setkab Sumenep, Moh. Hanafi, hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi.