SUMENEP – Penurunan anggaran untuk Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) dinilai sebagai bentuk ketidakseriusan DPRD setempat dalam mendukung kemajuan pendidikan di ujung timur Pulau Madura.
Anggota DPKS Mohammad Suhaidi mengatakan, anggaran untuk DPKS menurun drastis. Dari yang diajukan sebenar Rp 175 juta yang disetujui dewan hanya Rp 125 juta. Dengan anggaran hanya segitu, kerja DPKS dinilai tidak akan optimal.
“Anehnya, kalau anggaran Pramuka (yang) hanya (kerja) beberapa hari lebih dari Rp 100 juta. Kita kerja selama berbulan-bulan hanya dianggarkan Rp 125 juta. Ini kan timpang” tandasnya dengan nada kecewa.
Dia menilai Komisi D DPRD Sumenep sengaja memangkas anggaran untuk DPKS pada pembahasan APBD 2014. Langkah yang dilakukan dewan dicap sebagai kebijakan yang tidak peduli terhadap pengembangan pendidikan. Minimnya alokasi anggaran akan membuat pengawasan DPKS terhadap pendidikan berkurang.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Sumenep Dul Siam saat dikonfirmasi terkait dengan pemangkasan tersebut mengatakan bahwa pada pembahasan, dewan tidak melakakukan pemangkasan. “Kami tidak memangkas anggaran. Malah yang justru terjadi penambahan dari anggaran sebelumnya,” kata Politisi PKB itu.