SUMENEP – Laki-laki berinisial FS (14) dan NV (14), warga Desa Bluto, Kecamatan Bluto, dalam bidikan polisi, setelah keluarga ST (13), warga Desa Kebun Dadap, Kecamatan Saronggi, melaporkan yang bersangkutan ke polisi karena diduga telah melakukan pemerkosaan kepada ST.
Orangtua korban dengan didampingi Ipung, paman korban, melaporkan tindakan pelecehan seksual tersebut ke Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) di Mapolres Sumenep, beberapa waktu lalu.
“Awalnya korban sempat dipacari pelaku lantaran masih teman kelas korban. Ketika pelaku yang sudah berstatus pacarnya mengajak korban untuk jalan-jalan korban mau saja. Saat sudah sampai di lokasi penampungan batu di Desa Tanah Merah, Kecamatan Saronggi, korban diminta turun dari motornya oleh pelaku,” terang dia.
Saat itu, lanjut Ipung, korban tidak menaruh curiga buruk terhadap pelaku, apalagi pelaku beralasan hendak buang air kecil. Sayangnya, begitu korban turun dari motornya, NV lantas menyeret korban ke semak belukar yang kondisinya memang sepi dengan dibantu FS.
“Adegan hubungan badan layaknya suami-istri pun terjadi. Korban memang sempat menolak saat hendak diperkosa FS. Namun, karena tangan dan kakinya dipegangi NV, membuat korban tidak berdaya dan pasrah,” ungkap Ipung saat mendampingi korban dan orangtuanya di mapolres.
Setelah FS puas melampiaskan nafsu birahinya, kata paman korban, giliran NV untuk melancarkan aksi pemerkosaan itu. Korban baru berhasil kabur dari TKP yang menjadi saksi bisu terjadinya kejahatan seks itu saat melaku lengah.
Atas insiden tersebut korban tidak langsung cerita kepada orangtuanya. “Meski korban sudah terenggut keperawannya, namun dia tak kunjung menceritakan peristiwa memilukan tersebut pada orangtuanya. Namun karena ada perubahan sikap dan perilaku dari korban, membuat orangtua korban curiga dan terus memaksa anaknya untuk menceritakan kejadian yang sudah dialaminya,” jelas Ipung.
Sementara Kabag Humas Polres Sumenep AKP Bagyo Supri Atmanto mengaku sudah menerima laporan dugaan pemerkosaan siswi SMP itu. Saat ini laporan korban sedang dalam proses untuk pengembangan lebih lanjut, sementara korban sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Sumenep.
“Kami sudah menerima laporan itu dan korbannya sudah kami periksa. Kalau semua bukti-bukti sudah dirasa cukup, kami akan segera menangkap pelakunya. Saat ini masih konsen untuk menyelidiki laporan korban. Setelah itu baru akan membidik pelakunya,” terang kabag Humas tersebut.