SAMPANG – Rombongan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, Selasa (28/1) sekitar pukul 12.00 wib mendatangi SMP 2 Torjun yang beralamat di Jalan Raya Torjun Desa Pengongsean Kecamatan Torjun. Pertemuan digelar tertutup.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sumadi menjelaskan, kedatangan dirinya bukan terkiat dengan dugaan ketidakberesan pengelolaan dana BSM dan pengelolaan lahan parkir yang ditengarai terjadi pungutan liar. Ia mengaku hanya pembinaan disiplin PNS.
“Kita ke sini hanya pembinaan disiplin pegawai saja kepada anak buah kita, karena di Sampang ini harus ditegakkan, guru harus (masuk) dari pukul 07.00 sampai 14.00 wib. Bukan sejauh ini tidak disiplin, tapi kita perlu ingatkan lagi,” ucapnya sembari bergegas, usai menggelar pertemuan.
Sumadi tidak banyak berkomentar saat ditanya mengenai dugaan penyelewengan dana BSM dan dugaan pungli lahan parkir. “Wawancara apa wong ini di bawah wilayah kita. Saya tentang masalah itu waduh saya gak tahu,” kelitnya.
Sementara Kepala SMPN 2 Torjun M Sahrul belum bisa dimintai keterangan terkait dengan pertemuan itu. Sebab, setelah kepulangan rombongan dari disdik, sekolah langsung menggelar rapat tertutup.
Sebelumnya, Sahrul membantah dugaan ketidakberesan pengelolaan dana BSM dan pungli lahan parkir yang disampaikan alumninya. “Pencairan BSM sudah secara langsung diberikan kepada siswa yang bersangkutan. Kami tidak ikut campur dalam hal itu, apalagi penerimaan BSM tidak boleh dikuasakan kepada siapapun,” tegasnya.