SAMPANG – Setelah lebih dari 24 jam dilakukan pencarian, mayat dua korban siswi yang tenggelam saat mandi di Sungai Klampis di Desa Bencelok, Kecamatan Jrengik, Selasa (7/1) pagi berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Dua korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka lebam yang terdapat di bagian kepala dan wajah. Korban kemungkinan terbentur benda keras saat berada di dalam permukaan sungai.
Korban pertama ditemukan bernama Holifaturrohmah (14) warga Desa Taman Jiken Kecamatan Jrengik. Holif ditemukan oleh anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana), pada Selasa pukul 06.15 Wib. Korban ditemukan saat berada di tepi sebelah barat sungai Klampis. 600 meter dari awal korban mandi bersama rekan lainnya.
Sekitar pukul 07.45 Wib, anggota menemukan Mega Lifia Seta (14) warga Desa Bencelok Kecamatan Jrengik. Berjarak sekitar 25 meter dari penemuan rekan korban pertama. Dari hidung dan telinganya keluar darah. Perhiasan yang masih dipakai korban berupa anting sebelah kiri hilang. Sementara perhiasan kalung dan cincin masih melekat ditubuh korban.
Nasrudin (45), warga setempat, mengatakan, korban pertama ditemukan memakai baju kaos dan celana pendek. Sehingga, beberapa tim gabungan dan dibantu warga saat mencari kedua korban langsung membawa korban pertama (Holif) ke rumah duka untuk dimakamkan di desanya.
“Kalau korban pertama (Holif) itu ditemukan jam 06.15 wib dan langsung dievakuasi ke rumah duka, karena keluarganya tidak mau terlebih dahulu dilarikan ke puskemas. Korbannya ada beberapa bekas luka di bagian kepala dan muka. Mungkin terbentur kayu atau batu di dalam sungai,” ucapnya.
Sedangkan Fifi ditemukan dengan memakai baju kaos berwarna putih dengan celana pendek warna merah. Bahkan, mengetahui penemuan korban kedua ini korban sempat dilarikan ke puskesmas setempat.
“Korban kedua bernama Fifi ini dibawa ke puskesmas, karena kondisinya keluar darah di telinga dan hidung. Dan perhiasan yang dipakai korban juga masih ada seperti cincin, kalung, dan cuma anting sebelah kiri hilang,” tuturnya.
Berdasarkan di lapangan, kedua korban setelah berhasil ditemukan langsung dimakamkan di masing – masing rumah duka.