PAMEKASAN – Kerusakan jalan penghubung dua desa, yaitu Desa Bujur Timur menuju Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, sangat dikeluhkan masyarakat sekitar. Sebab jalan yang dibangun dengan konstruksi lapisan panetrasi (Lapen) itu sudah mengelupas dan kebanyakan hanya menyisakan batu dasar atau makadam. Apalagi jalur tersebut sudah selama 20 tahun tak pernah mendapat proyek perbaikan jalan. Sehingga kerusakan jalan sangat memprihatinkan. Diperparah dengan banyaknya cekungan yang mengakibatkan air mengendap saat terjadi hujan. Endapan air itu yang menjadi pemicu kerusakan jalan semakin parah.
Tak hanya itu, jalan penghubung dua desa yang dilengkapi dengan bangunan jembatan itu kini nyaris putus dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Sebab jembatan di Dusun Trebung Onjur, Desa Bujur Timur yang sudah dibangun puluhan tahun itu longsor. Sehingga keberadaannya sangat mengancam keselamatan pengendara.
Salah satu warga setempat, Junaidi Salim mengatakan jembatan itu ambles sekitar dua bulan lalu. Akibatnya, warga Bujur Timur yang hendak ke Desa Bujur Tengah, atau sebaliknya, harus memutar melalui Desa Batu Bintang, yang jaraknya lebih jauh.
“Ini sudah 20 tahun tidak direhab, Mas. Dari dulu, jalan yang diperbaiki hanya sampai ke rumah kepala desa. Padahal ini juga jalannya kepala desa dan ada anggota dewan juga yang lewat disini,” katanya.
Menurut Junaidi, kerusakan jalan di desa itu sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Baik aktivitas perekonomian, pertanian, dan siswa yang hendak menempuh pendidikan ke sekolahnya. Kerusakan jalan ini menghambat aktivitas perekonomian masyarakat, karena jalan tersebut merupakan penghubung menuju Pasar Selasaan di Desa Bujur Barat. Demikian juga para petani yang hendak mengangkut alat-alat pertanian maupun hasil panen yang berada di sepanjang jalan itu terganggu.
Sedangkan siswa yang hendak menuju ke SD Negeri II Bujur Timur maupun yang ke salah satu MTS Bujur Barat dan Bujur Timur juga terganggu, karena kondisi jalan membahayakan pengendara.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Pemkab Pamekasan, Totok Hartono mengatakan kerusakan jalan itu sudah diidentifikasi dan masuk dalam rencana pembangunan pada tahun ini. Jalan penghubung dua desa itu merupakan ruas jalan kabupaten dan akan segera dilakukan perbaikan. Tahapan pekerjaan pembangunan jalan itu sudah masuk tahap pemberkasan dan akan segera digelar. Kemungkinan pada Februari mendatang sudah mulai digelar.
“Lokasi itu sudah kami rencanakan tahun ini dan itu masuk jalan kabupaten. Jadi dari Cok Gunung itu ke kiri tembus Pasar Selasaan, termasuk yang jembatan amblas itu kami kerjakan secepatnya. Kami tidak ingin seperti tahun sebelumnya,” katanya.
Selain di lokasi itu, pihaknya juga sudah merencanakan pembangunan di beberapa lokasi lain di poros kecamatan di Pamekasan. Baik yang pemeliharaan, maupun proyek peningkatan jalan dari lapen ke hotmik. Proyek pembangunan dimaksud hampir tersebar di semua kecamatan se Pamekasan. Seperti Waru-Pasean, Waru Bujur Barat, Cok Gunung-Bujur Barat, dan Panaguan-Palengaan Laok. Demikian juga di lokasi Pamoroh-Kadur, Montok-Gagah serta Kaduara Barat-Cenlecen.
Sedangkan pekerjaan yang terlambat seperti di ruas Pegantenan-Pakong dan Pakong-Cenlecen akan tetap berlanjut pada 2014 ini. Totok memastikan akan memberi sanksi kepada rekanan penggarap atas keterlambatan pekerjaannya itu. Namun ia tidak merinci besaran denda yang akan diberikan sebagai sanksi keterlambatan. (m.fauzi/muj/rah)