PAMEKASAN – Buruknya infrastruktur desa di berbagai pelosok negeri ini, termasuk di Madura, menyita perhati anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, MH. Said Abdullah. Politisi senior dari PDIP ini meminta agar pemerintah pusat turun tangan menangani pembangunan infrastruktur desa, karena selama ini kekuatan daerah kurang begitu tangguh melakukan perbaikan infrastruktur desa .
Menurut Said Abdullah infrastruktur yang perlu dibenahi diantaranya infrstruktur jalan, pertanian, infrastruktur pendidikan, dan sejumlah infrastruktur lainnya. Seharusnya, kata Said, Pemerintah memulai pembangunan dari desa ke perkotaan, bukan justru sebaliknya dari kota ke pedesaan.
Karena jika infrastruktur desa sudah baik, kesejahteraan masyarakat juga baik, muaranya pada kemajuan pembangunan bangsa juga akan baik. “Mulailah membangun dari desa,” ujarnya.
Said menambahkan tidak mungkin pemerintah desa membangun desanya sendiri. Tanpa ditopang dari pemerintah pusat, pemerintahan desa jelas tidak akan mampu mendanai pembangunan desanya. “Keluhan para kades ini, nantinya akan saya bawa ke senayan, untuk disampaikan ke pemerintah pusat,” ujar Said.
Menurut Said, Kunci untuk keberhasilan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) terletak pada pelaksanaan yang tepat waktu, tepat jumlah, tepat biaya, dan tepat sasaran. Selain itu diperlukan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dengan konsep pemberdayaan untuk mencapai keberhasilan pembangunan di masyarakat.
Lebih lanjut Said menjelaskan bahwa pemerintah daerah tidak bisa menjangkau semua kebutuhan desa. Sehingga peran pemerintah pusat diharapkan bisa melengkapi kebutuhan desa. “Harus ada peran pemerintah pusat untuk mewujudkan pembangunan desa agar lebih baik,” katanya.
Tahun ini Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Pamekasan akan mengutamakan perbaikan jalan desa. Tanpa harus mengabaikan perbaikan jalan lintas kecamatan maupun kabupaten. Hal itu menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Pamekasan, Toto Hartono, karena jalan desa telah banyak membantu masyarakat, sebagai akses jalan pertanian, perekonomian maupun pendidikan dan kebutuhan masyarakat lainnya.
Pada tahun 2013, kata Totok, sudah banyak jalan desa yang dibangun atau diperbaiki. Tetapi masih belum semuanya terjangkau. Sehingga bagi jalan desa yang belum dikerjakan, dipastikan akan dilakukan pekerjaan pada tahun 2014. Sekalipun Totok belum bisa memastikan jumlah anggaran pembangunan maupun perbaikan jalan desa tahun ini. ”Anggaran belum ditetapkan, namun saya yakin jumlahnya tidak akan bergeser dari tahun sebelumnya,” ucapnya.
Totok menjelaskan untuk pembangunan jalan desa tidak hanya bisa diambilkan dana yang bersumber dari APBD, seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) ataupun dana stimulan lainnya, melainkan bisa melalui anggaran program dari APBN, maupun anggaran dari pemerintah Provinsi Jawa Timur. ”Mudah-mudahan di tahun 2014 mendatang, ada Program yang anggarannya bersumber dari APBN, sehingga meringankan beban anggaran daerah, seperti tahun ini ada program irigasi desa yang anggarannya dari Kementerian PU,” ungkapnya.
Pada tahun 2013, Kata Totok , anggaran yang dialirkan untuk jalan poros desa dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) sebesar Rp 17 miliar lebih. Sementara anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) mendapat kucuran dana sebesar Rp 14,5 miliar. Itu belum anggaran perawatan rutin jalan yang dianggarkan Rp2,4 miliar.
Tingginya anggaran untuk perbaikan jalan setiap tahunnya tersebut membuktikan bahwa pemerintah Kabupaten Pamekasan serius mengutamakan infrastruktur desa. ”Hampir setiap tahun anggaran infrastruktur desa selalu tinggi, ini komitmen pemerintah dalam hal penyedia infrastruktur pedesaan,” ucap Totok.
Sebelumnya, Bupati Achmad Syafi’i berjanji akan melakukan pemerataan infrastruktur desa. Khususnya desa-desa yang tergolong pelosok desa. Alasannya karena jika infrastruktur sudah terjamin, maka akan membantu kehidupan masyarakat. ”Bayangkan saja kalau jalannya rusak, ini akan menghambat kegiatan masyarakat baik yang mau bertani, yang ke pasar, ditambah lagi yang berpendidikan, ” jelasnya.
Hal ini selaras dengan Program yang saat ini tengah di jalankan oleh Pemerintah Kabupaten, yakni program Bunga Bangsa (Bupati Ngajak Membangun Desa). Program “Bunga Bangsa” ini merupakan program unggulan yang dicanangkan pemkab dengan tujuan untuk pemerataan pembangunan, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Target dari program Bunga Bangsa itu meliputi mempercepat penanggulangan kemiskinan, meningkatkan indek prestasi manusia (IPM), mendorong masyarakat guyub, rukun, peduli sesama, gotong royong, damai ,dan sejahtera serta berakhlak mulia.
Agenda kegiatan dari program Bunga Bangsa ini meliputi pembangunan infrastruktur, pelayanan kesehatan gratis, pelayanan kesehatan hewan (inseminasi gratis), pemberian bantuan sosial, pembangunan poskesdes, penyuluhan kesehatan, rehabilitasi MCK, pelayanan administrasi kependudukan gratis, bedah rumah dan sambung hati serta sambung rasa dengan masyarakat.