PAMEKASAN – Proses Kegiatan Belajar Mengajar di MAN Pamekasan yang berada di jalan Wahid Hasim Pamekasan kembali terganggu. Para guru dan siswa enggan mengikuti proses kegiatan belajar mengajar. Mereka meminta pucuk pimpinan Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan, Muarif Tantowi mengganti kepala MAN Pamekasan, Taufiki.
Kepemimpinan adik kandung dari Mantan Kepala Kemenag Pamekasan, Normaluddin, yang dikini menjabat kepala Kemenag Lumajang ini, ditolak oleh murid dan guru di MAN tersebut karena sistem kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala MAN Pamekasan disinyalir masih menggunakan sistem yang dipakai mantan kepala Kemenag Pamekasan, Normaluddin.
Penolakan terhadap kepala MAN Pamekasan ini merupakan kesekian kalinya dilakukan oleh guru dan siswa MAN Pamekasan. Namun, pihak Kementrian Agama provinsi Jawa Timur yang memiliki kewenangan untuk melakukan mutasi kepala Madrasah masih belum menentukan sikap.
Salah satu siswa yang meminta namanya tidak dikorankan mengaku kecewa terhadap tidak adanya kegiatan belajar mengajar di MAN Pamekasan. Karena hal tersebut akan mengganggu terhadap pengusaan materi mata pelajaran setiap jam. “Hanya jam 1-2 yang ada mata pelajaran, sementara jam ke-3 hingga ke-6 tidak ada pelajaran, sementara kami tidak diperbolehkan pulang,” ujarnya.
Siswa ini tidak mengetahui persoalan yang membelit sekolahnya. Dirinya hanya mengetahui tidak ada KBM ini, karena ada penolakan guru terhadap kepala sekolahnya, Taufiqi.
Mengetahui di MAN Pamekasan KBMnya tidak kondusif, Kakankemanag Pamekasan, Muarif Tantowi langsung bergegas menemui para guru di MAN dan melakukan rapat internal menyikapi persoalan tersebut.
Sementara itu, Wakil Kepala Bagian Kesiswaan MAN Pamekasan, Imam Suprato dalam audiensinya dengan Kakankemenag Pamekasan, secara resmi mengundurkan diri sebagai jabatan Waka Kesiswaan jika Kepala Kemenag Pamekasan tetap mempertahankan Taufiqi sebagai Kepala Sekolah MAN Jungcanjang.
Imam Suprapto beralasan pengunduran diri tersebut dikarenakan selama Taufiqi menjabat Kepala Madrasah tidak bisa bekerja sama dengan baik dengan para waka dan para guru. Akibatnya program-program yang mau dijalankan di MAN Pamekasan tidak maksimal. “Saya mau mengundurkan diri, jika Kepala Kemenag Pamekasan masih mempertahankan saudara Taufiqi sebagai Kepala sekolah,” ucapnya.
Menanggapi desakan tersebut Muarif Tantowi Kakankemenag Pamekasan belum bisa berbuat banyak. Karena pengangkatan dan pemberhentian kepala MAN Pamekasan menjadi kewenangan Kakanwil Kemenag Jawa Timur.
Muarif mengaku sudah mengirimkan surat terhadap Kepala Kanwil Kemenag Jatim tentang persoalan yang membelit MAN Pamekasan tersebut. Tetapi hingga saat ini belum ada tim khusus yang dibentuk oleh Kakanwil Kemenag Jatim untuk menelusuri kemelut MAN Pamekasan. “Saya sudah kirim surat ke Kanwil Jatim tentang kejadian di MAN, termasuk pula tuntuntan para guru dan siswa terhadap kepala sekolah, intinya mereka menolak dipimpin Pak Taufiqi,” jelasnya.
Muarif berharap agar Kemenag Jatim bisa secepatnya memberikan sikap terhadap kemelut MAN Pamekasan, sehingga kondisi di MAN Pamekasan bisa kembali normal seperti biasa. “Kalau terus-terusan seperti ini akan mengganggu KBM,” ucapnya.
Taufiqi, Kepala Sekolah MAN Pamekasan, saat dimintai tanggapan soal penolakan tersebut, tidak bersedia memberikan komentar dan memasrahkan semuanya kepada Kemenag Pamekasan. “Saya no coment aja, Mas,” kata Taufiqi.