SAMPANG – Harga cabai rawit mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Hal itu terjadi dalam sepekan terakhir di Pasar Srimangunan Sampang.
Ny Maimunah (40), salah satu pedagang cabai rawit di Pasar Srimangunan, mengatakan, harga sayur-mayur dan cabai rawit mengalami kenaikan harga dari Rp 35 ribu perkilogram menjadi Rp 40 ribu perkilogram.
”Cabai besar yang minggu lalu hanya seharga Rp 28 ribu perkilogram sekarang naik menjadi Rp 30 ribu perkilogram. Mungkin karena cuaca buruk sehingga menyebakan banyak petani cabai gagal panin dan merugi. Akibatnya, harga cabai di pasaran melonjak naik,” katanya kepada Koran Madura, Minggu (2/2).
Menurutnya, beberapa hari ini dagangannya sepi. Sebelumnya, dia mengaku biasanya kulaan cabai dalam seminggu hingga lima kali dari Surabaya. Saat ini cuma bisa kulaan cabai dua sampai tiga kali dalam seminggu terakhir.
”Kualitas cabai (saat ini) yang mudah busuk menyebabkan pedagang cabai tidak bisa menyetok banyak. Mereka khawatir merugi terlalu besar. Pedagang sayur dan cabai yang lain juga mengalami nasib yang sama, bahkan sampai ada pedagang yang tidak kulaan cabai karena takut tidak laku dan terus busuk hingga merugi,” ujarnya.
Berbeda dengan harga cabai rawit, harga beras justru mengalami penurunan harga dalam sepekan terakhir. Hanya saja, pedagang beras dalam sepekan ini mengaku sepi pembeli. ”Kalau dalam minggu ini harga beras mengalami penurunan harga sebesar Rp 500. Awalnya harga beras kualitas sedang Rp 8.500 menjadi Rp 8.000 perkilogram,” kata Bu Su (45), salah satu pedagang beras di Pasar Srimangunan.
Dia menuturkan, dalam beberapa hari dagangannya sepi pembeli. Hampir dalam dua minggu ini tidak melakukan kulaan beras seperti biasanya. ”Awalnya, saya kulaan setiap seminggu sekali dari Surabaya. Tapi sekarang sudah satu minggu tidak kulaan. Kami berharap cuaca (buruk) ini segera berakhir sehingga aktifitas jualan (beras) kami bisa normal seperti semula. Kalau saat ini kami hanya bisa pasrah lantaran sepi pembeli,” pungkasnya.
Suleha (52), ibu rumah tangga asal Kelurahan Rongtengah, Sabtu (1/2), mengatakan, harga minyak goreng mengalami kenaikan harga. “Saya semenjak pagi tadi sudah muter-muter cari minyak goreng,” katanya.
Indra Wijaya (36), salah satu agen minyak yang berada di pasar Srimangunan Sampang, menuturkan, kelangkaan minyak goreng curah ini karena faktor liburan Imlek dan hari ‘kecepit’ nasional.
Selama 3 hari ini kiriman minyak dari pulau Jawa memang tersendat sehingga bisa di pastikan jika pengiriman minyak goreng ke Madura akan lancar kembali setelah Senin mendatang.