SURABAYA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi apresiasi kepada pemerintah provinsi Jawa Timur yang telah bergerak cepat dalam penanganan sejumlah bencana di Jawa Timur, terutama bencana akibat erupsi Gunung Kelud di Kediri. Provinsi yang berada diujung timur pulau Jawa ini bahkan patut menjadi contoh yang baik dalam proses penanganan bencana.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, B Wisnu Widjaja di Surabaya kemarin mengatakan ‘prestasi’ yang diraih Jawa Timur ini berkat adanya persiapan dan koordinasi yang sangat baik dari Pemprov serta gerak cepat dari semua unsur terkait, mulai dari BPBD Provinsi maupun kabupaten/kota yang terkena imbas bencana, TNI/ Polri, para relawan dan masyarakat.
“Indonesia saat ini memang diamati sebagai tolok ukur negara yang baik dalam penanganan bencana. dan Jawa Timur best practice, progres-nya sangat positif sehingga bisa dijadikan contoh daerah lain atau negara lain,” kata Wisnu.
Dalam penanganan bencana Gunung Kelud, BNPB telah menerima data lengkap. Karena itu, tambah Wisnu, Kepala BNPB Pusat menugaskan dirinya dan tim ke Jawa Timur untuk verifikasi melihat kerusakan di lapangan dan memastikan bahwa penanganan.
“Ternyata Jatim daerah yang tangguh, Pak Gubernur sudah sangat siap untuk menanganinya dengan konsep seperti yang diharapkan, artinya tidak menggantungkan semuanya ke pusat. BNPB pusat merasa mendapat partner yang enak. Kami siap mensupport jika ada hal-hal yang tidak bisa ditangani Provinsi, namun semua tetap dibawah kontrol Gubernur,” tukasnya.
Ketika terjadi bencana di daerah lain, biasanya pemerintah daerah setempat tidak melakukan penanganan yang optimal. Ada kesan, penanganan bencana seolah menjadi tanggung jawab pusat. Namun tidak demikian di Jawa Timur. Pemprov dan jajaran terkait langsung melakukan penanganan yang maksimal.
Sementara itu, Soekarwo menjelaskan, rumah masyarakat yang rusak akibat bencana, sudah diperbaiki dan diperkirakan selesai 9 Maret mendatang. Anggaran untuk bencana selalu siap dan sesuai undang-undang yang ada. Bencana kelud tidak menimbulkan korban jiwa. Kalau ada yang meninggal itu bukan diakibatkan oleh bencana alam tapi memang usia sudah diatas 70 tahun dan menderita sakit, ada yang meninggal karena jatuh membersihkan rumahnya pasca bencana, selain itu tidak ada pengungsi yang gelisah.
“Saya akan mengusulkan kepada Presiden bantuan untuk masyarakat korban bencana, berupa pinjaman bank dengan bunga ringan dan penundaan angsuran, sampai petani panen dan mampu membayar angsuran,” uajrnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur mengucapkan terima kasih kepada BPNB pusat maupun daerah, jajaran TNI, Polri, Tagana, PMI, Relawan yang membantu mengatasi bencana ini.
“Kekompakan dan kecekatan antara pemerintah, TNI Polri, masyarakat adalah kunci penanganan bencana meletusnya Gunung Kelud ini,” pungkas Gubernur.