SURABAYA – Jumlah pengguna moda transportasi laut dari Pelabuhan Tanjung Perak kian menurun. Hal itu terlihat dari sepanjang 2011 aktivitas penumpang domestik yang melaksanakan perjalanan mencapai 976 ribu orang. Kemudian, tahun 2012, jumlahnya menurun menjadi 896 ribu penumpang dan 2013 pengguna transportasi laut menurun lagi hanya 734 ribu penumpang.
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero), Edi Priyanto, di Surabaya, Rabu (26/2) mengatakan, salah satu penyebab menurunnya jumlah penumpang adalah faktor cuaca. Khususnya saat musim hujan disertai angin kencang seperti beberapa waktu terakhir. ”Di tengah laut, sekarang ombaknya bisa mencapai 3-5 meter. Mungkin itulah yang bikin orang berpikir ulang untuk naik kapal,” ujarnya.
Dia menjelaskan, penurunan jumlah penumpang sudah mulai terasa ketika memasuki bulan September. Menginggat pada rentang waktu tersebut bersamaan dengan dimulainya musim penghujan. Namun, pada April, kembali angkanya akan merangkak naik lagi. Rata-rata bisa mencapai 60 ribu penumpang. Sebab, pada bulan tersebut musim hujan sudah selesai.
”Karena ada kendala cuaca, banyak penumpang yang memilih menggunakan transportasi udaara. Khususnya masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas,” jelasnya.
Sementara itu, katanya, yang tetap setia naik transportasi laut adalah kalangan pekerja sektor informal. Misalnya, pedagang, serta pekerja di perkebunan dan tambang. Edi memprediksi jumlah penumpang domestik kembali menurun pada 2014. Yakni, hanya berkisar 575 ribu penumpang domestik.
”Ya, estimasinya seperti itu. Soalnya, trennya memang selalu menurun,” tandasnya.
Selain itu, lanjutnya, Pelindo III mencatat setidaknya terdapat 116 unit kapal pesiar yang datang ke pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo III atau terjadi peningkatan sebesar 26% dibandingkan tahun 2012 lalu. Tiap tahun terjadi kenaikan kunjungan kapal pesiar ke pelabuhan yang dikelola PT Pelindo III. Tahun 2010 lalu, ada 57 kapal pesiar yang datang, dan tahun 2011 ada 76 kapal, tahun 2012 naik menjadi 92 kapal.
“Pelabuhan yang paling sering disinggahi kapal pesiar mewah itu adalah pelabuhan Benoa di pulau Dewata, Bali. Selain itu, Pelabuhan Lembar di Lombok dan ke Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang,” tambahnya.
Ketiga pelabuhan itu tersebut, katanya, merupakan daerah wisata. Kalau ke Bali tentunya adalah mengunjungi Pantai Kuta serta destinasi wisata lainnya yang sudah terkenal didunia, sedangkan apabila ke Semarang mereka mau ke Borobudur, adapun ke Lembar mereka mau ke Pantai Gili Trawangan.
Dia menuturkan, dari jumlah ship call kapal pesiar pada tahun 2013, Pelabuhan Benoa di Bali merupakan tempat terfavorit bagi operator cruise dimana telah tercatat sebanyak 41 unit kapal pesiar bersandar dipelabuhan tersebut dengan jumlah penumpang mencapai 41.650 orang turis.
Setelah itu, lanjutnya, Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat sebanyak 25 unit kapal pesiar yang mengangkut sebanyak 27.554 turis dan selanjutnya adalah Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah tercatat 19 unit kapal pesiar mengangkut sedikitnya 13.390 orang turis mancanegara.