SUMENEP – Keutuhan NKRI harus dijaga bersama. Indonesia merdeka karena ditopang kekuatan dari berbagai etnis, suku, bahasa, dan agama. Oleh karenanya, pluralisme dan mutikulturalisme tak perlu dirisaukan.
Demikian disampaikan anggota DPR RI Dapil Madura MH Said Abdullah saat silaturrahmi di beberapa tempat. Menurutnya, warga negara tak perlu tercabik-cabik oleh perbedaan, tapi perbedaan itu perlu disatukan sehingga menjadi sebuah kekuatan untuk memajukan negara yang sedang berkembang ini.
Pemuda adalah generasi bangsa yang akan menentukan masa depan bangsa. Said yakin, kalau sejak kecil dalam diri pemuda tertanam nilai-nilai agama, moral, dan cinta NRKI, Indonesia yang saat ini sedang berperang melawan korupsi akan menjadi negara maju
Oleh karena itu, ketika agama dan moralnya bagus nantinya saat ia dewasa dan menjadi politisi, birokrat, pengusaha maupun yang lainnya, pasti NKRI dan merah putih di atas segala-galanya. Maka baginya pun NKRI adalah harga mati. Ini sesuai dengan semangat dan cita-cita pejuang kita dahulu dan telah diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada Jumat 17 Agustus 1945 lalu.
“Perjuangan mereka masih belum usai, mereka hanya sebagai peletak dasar dari perjuangan ini. Sehingga tugas generasi berikutnyalah yang harus meneruskan perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta,” ucapnya di depan warga dan para kiai.
Ia menjelaskan bahwa pada hakekatnya, wawasan kebangsaan Indonesia dalam kerangka NKRI berkembang dan mengkristal dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia dalam membentuk negara Indonesia yang damai dan berpayung Pancasila. “Dan masih segar dalam ingatan kita bahwa pada waktu pemudalah yang berikrar melalu piagam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,” tegasnya.
Wawasan kebangsaan sebagai jiwa bangsa Indonesia dan pendorong tercapainya cita-cita bangsa Indonesia, mengandung butir-butir yang menjiwai dan memaknai wawasan kebangsaan, yaitu rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan semangat kebangsaan, yang dapat digunakan sebagai alat pemersatu bangsa dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat yang beranekaragam latar belakang, suku, agama, ras, dan adat-istiadat.
Sapa Masyarakat
Sebagai anggota DPR RI dari Dapil Madura, Said Abdullah tiap pulang kampung selalu menggunakan waktunya untuk bergumul dan bersilaturrahmi dengan masyarakat di berbagai tempat. Pada hari Sabtu (1/2), Said Abdullah menghadiri beberapa tempat, salah satunya acara Maulid Nabi di Desa Banasare, Kecamata Rubaru. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan menuju Desa Lapa Taman, Dungkek.
Tidak cukup dengan itu, ia pula melakukan kunjungan ke pesantren. Keesokan harinya, ia ikut meramaikan JJS di Kecamatan Rubaru. Tidak hanya itu, setelah melakukan JJS, ia pun terus melanjutkan ke Kecamatan Talango untuk melakukan silaturrahmi bersama masyarakat dan tokoh setempat.
“Tak ada tujuan lain selain menyambung silaturrahim. Sebab, silaturrahim itu adalah tali pengikat yang sangat kuat dalam menjaga ukhuwah wathaniyah atau persaudaran kebangsaan,” ujarnya.
Hanya satu hal yang ingin Said katakkan kepada masyarakat bahwa di tengah berkecamuknya perang pemikiran di tanah air, ada hal yang tidak boleh luput dari setiap relung sanubari kita. Tentu hal tersebut adalah bahwa kita tinggal dalam satu teritorial yang sama, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.