PROBOLINGGO – Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Probolinggo diharapkan lebih baik dari tahun sebelumnya. Keinginan itu diharapkan agar kota terlihat lebih bersih dan indah. Jika sudah seperti itu, tidak menutup kemungkinan akan mengangkat perekonomian rakyat, karena banyak investor yang masuk.
“Kita berharap ke depan para PKL yang ada di Kota Probolinggo lebih baik penataannya,” ungkap Ketua Paguyuban PKL, Alif kepada wartawan, Rabu (26/2).
Dia menjelaskan, peran PKL itu juga sangat penting. Salah satunya turut andil dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pembayaran retribusi. “Jadi jangan dikira PKL itu tidak memberikan kontribusi,” tandasnya.
Agar para PKL yang ada terlihat tertib, paguyuban akan terus melakukan pembinaan. Pembinaan yang dilakukan itu nantinya akan melibatkan sakter yang membidangi. Salah satunya, kantor Diskopindag. “Bagi PKL yang tidak tertib nanti kita akan tertibkan,” katanya.
Alif mengatakan, beberapa waktu lalu, PKL mengajak kerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan sosialisasi. Sosialiasi itu berupa bagaimana PKL menjual produk makanan yang sehat.
Berdasarkan data, jumlah PKL di Kota Probolinggo kurang lebih 3000 PKL. Jumlah PKL itu tersebar dimana-mana. Mulai dari alun-alun, jalan dr. Sutomo dan pasar Minggu. “Jumlah PKL itu sangat banyak. Makanya perlu dilakukan pembinaan agar mereka terlihat tertib,” timpal Alif.
Dia menjelaskan, untuk melakukan penertiban terhadap PKL yang tidak tertib, paguyuban akan melibatkan petugas Sat Pol PP. Karena yang punya kewenangan untuk melakukan penertiban tersebut instansi terkait. Muhammad Sugianto.