BANGKALAN – Langkah Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) untuk menggerakkan pembangunan mulai dari sisi timur Madura kini terlihat nyata. BPWS telah melakukan kerjasama dengan dua kabupaten di Madura seperti Pamekasan dan Sampang. Hal itu memastikan langkah BPWS dalam menggenjot percepatan pembangunan di Madura bakal terlaksana. Ada dua sektor yang menjadi target pembangunan pada tahun 2014, meliputi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur yang bersifat strategis dan mendesak.
Anggaran untuk peningkatan infrastruktur telah disiapkan sebesar Rp 121 miliar. Lebih spesifiknya penggunaan pagu anggaran tersebut digunakan untuk peningkatan jalan dan Penerangan Jalan Umum (PJU) di Madura sebesar Rp 71 miliar. Pemanfaatan air mineral dan air baku Rp 10 miliar. Selain itu, pembangunan infrastruktur di kota Surabaya berupa peningkatan jalan dan pembangunan drainase sebesar Rp 40 miliar.
“Menindaklanjuti instruksi Presiden saat kunjungan kerja di Madura, diusulkan tambahan anggaran fasilitasi melalui sektor PU sebesar Rp 1,7 triliun,” kata Kepala BPWS, Muhammad Irian.
Upaya peningkatan SDM dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan anggaran dana Rp 5,2 miliar meliputi peningkatan peran serta masyarakat, pelatihan keterampilan, komunikasi, dan kerjasama dengan pemerintah daerah. Selain itu, dalam peningkatan kualitas SDM anggarannya lebih kecil Rp 4,5 miliar melalui pelatihan kompetensi yang bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja dan Lembaga Sertifikasi Profesi.
Sesuai dengan amanah Peraturan Presiden (Perpres) 27 Tahun 2008 dilaksanakan untuk pengembangan 22 kluster kawasan potensial. Pemilihan lokasi itu berdasarkan rencana tata ruang nasional dan daerah tersebut tersebar di wilayah Suramadu. Saat ini kluster-kluster kawasan ini beserta infrastruktur pendukungnya, yang saat ini belum tersentuh pembangunan secara optimal.
Dari 22 kawasan, 3 kluster kawasan direncanakan menjadi pusat ekonomi atau bisnis yang dikelola dan diusahakan yaitu Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Surabaya (KKJS Surabaya) dan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJS Madura). Serta kawasan khusus di utara Madura, satu kesatuan dengan pelabuhan peti kemas Tanjung Bulupan dan Bangkalan. Sementara 19 kawasan potensial lainnya tersebar di Pulau Madura dan kepulauannya akan difasilitasi melalui dukungan sektor dan stimulan BPWS.
Selain itu, sektor pariwisata Madura juga memiliki potensi tinggi, karena Madura kaya akan potensi obyek wisata, baik wisata budaya, alam maupun wisata lain. Itu juga belum tergarap dengan baik. Potensi wisata alam seperti Pantai Slopeng dan Pantai Lombang banyak menarik wisata.
“Fasilitasi sektor dan stimulasi BPWS dibutuhkan untuk mendorong sektor percepatan pengembangan kawasan-kawasan tersebut, karena memiliki potensi unggulan ekonomi yang tinggi baik pertanian, perikanan, perkebunan, migas maupun wisata,” paparnya.
Terkait rencana pelaksanaan kegiatan fasilitasi dan stimulasi itu, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan pemda pada masing-masing kabupaten atau kota di wilayah Suramadu. BPWS sudah menggelar pertemuan dengan pemkab Pamekasan dan Sampang untuk menindaklanjuti program sinergi dengan pemda dan mendapat respon positif. Termasuk sudah melakukan perjanjian kerjasama yang dilakukan dengan pimpinan daerah kedua kabupaten tersebut.
Untuk pengembangan tanaman tebu yang dilakukan PTPN X dan PTPN XI di Kecamatan Banyuates, Sampang dan Kecamatan Proppo, Pamekasan. Secara umum produktivitasnya cukup baik karena rendemen tinggi. Akan tetapi kendala yang dihadapi adalah masih terbatas dukungan aksesibilitas jalan untuk memudahkan pengangkutan hasil tebu dari daerah produksi ke pasar. Begitu pula dukungan penyediaan air baku yang perlu ditingkatkan melalui pembangunan embung-embung. Termasuk dukungan fasilitas dan stimulasi juga diharapkan dapat meningkatkan sektor peternakan. Sebab potensi produksi peternakan sapi Madura mencapai hampir 1 juta ekor per tahun.
“Akan tetapi, keberadaan budi daya sapi belum dapat meningkatkan perekonomian masyarakat karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya infrastriktur tersebut,” ucapnya.
Saat dikonfirmasi, Wakil Bupati Sampang, Fadilah Budiono mengaku sangat berterima kasih terhadap BPWS, karena telah memfasilitasi rencana perbaikan infrastruktur di wilayahnya. Sekitar Rp 25 miliar disediakan untuk pembangunan infrastruktur dan PJU khusus di kabupaten Sampang.
“Anggaran yang disediakan juga untuk penanggulangan banjir yang sering kali menyebabkan terputusnya akses dari Sumenep ke Surabaya, karena banjir. Dengan dana tersebut bisa dilakukan perbaikan infrastruktur kabupaten,” paparnya.