PAMEKASAN – Penyelesaian pembangunan terminal barang di Kabupaten Pamekasan nampaknya belum ada kejelasan. Kendala utama yang dihadapi yaitu minimnya ketersediaan pendanaan yang masih jauh dari kebutuhan. Wakil Ketua DPRD Pamekasan Suli Faris meminta Bupati setempat agar serius melengkapi sarana yang perlu dibangun, agar bangunan yang sudah ada tidak mubazir, dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Sebab, selama ini, terminal barang itu belum bisa difungsikan sebagaimana mestinya dan hanya menjadi tempat parkir kendaraan serta tempat bermain bola bagi anak-anak.
Langkah yang harus dilakukan yaitu segera membuat terobosan untuk mencari sumber pendanaan. Caranya, Bupati harus melobi pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, agar penyelesaian pembangunan terminal barang tidak semakin membebani APBD. Jika mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan dipastikan semakin molor.
Menurut Suli, dana Rp 2 miliar yang merupakan dana jadwal ulang pada APBD 2014 tahun ini, masih jauh untuk mencukupi kebutuhan. Jika kebutuhan selanjutnya masih mengandalkan APBD, maka target penataan lalu lintas dalam kota terutama bongkar muat barang dipastikan sulit terwujud.
“Desain Terminal Barang di Cegug itu sudah bagus dan memenuhi standar, karena desainnya ada bangunan pelengkap. Tapi sangat disayangkan jika pembangunannya tidak segera dilanjutkan akan mubazir dan hanya jadi tempat anak-anak main bola. Makanya perlu keseriusan Bupati. Beliau harus melakukan terobosan agar bisa selesai dalam setahun ini,” katanya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkab Pamekasan, Moh. Zakir mengatakan bahwa pihaknya sudah menggali sumber pendanaan, selain dana Rp 2 miliar yang disiapkan pada APBD saat ini, juga sudah mengajukan permohonan bantuan dana ke pemerintah pusat yang besarannya mencapai Rp 30 miliar.
“Bupati sudah mengajukan dana sebesar Rp 30 miliar, mudah-mudahan segera terealisasi karena sudah ada signal positif. Kalaupun tidak penuh, mudah-mudah bisa mendekati angka itu, sehingga pada 2015 mendatang sudah bisa dioperasikan,” katanya.
Saat ini, kata Syakir, pihaknya sedang merencanakan pembangunan lanjutan dari dana Bantuan Keuangan (BK) Provinsi yang masuk ke APBD Pamekasan senilai Rp 2 miliar. Dana itu rencananya akan digunakan untuk pekerjaan sebagian tepian terminal dan sebagian gudang. Hanya saja, ia belum bisa merinci secara detail perencanaan pembangunan dari dana itu, karena belum mengecek keseluruhan perencanaannya.
Pembangunan Terminal Barang di Pamekasan sudah terhenti sejak 2012 lalu. Sampai saat itu, pembangunannya sudah menghabiskan anggaran senilai Rp 7,5 miliar. Sedangkan pembangunan yang belum jelas pendanaannya yaitu fasilitas penunjang, seperti gudang barang, halte, musala, dan sejumlah fasilitas penunjang lainnya.