BANGKALAN – Kampanye terbuka sudah dimulai, hal itu menjadi peluang bagi calon anggota legislatif (caleg) untuk menggalang dukungan. Banyak cara yang dilakukan caleg dalam meraih simpati masyarakat. Salah satunya, dengan berpakaian adat dan membawa pernak-perniknya dengan cara-cara yang unik.
Cara seperti itu digunakan untuk membuat kesan, agar mudah diingat oleh masyarakat. Caleg dari partai golkar, misalnya Sufyan Rasidi yang melakukan pendekatan kepada golongan pengemudi angkot di pasar Ki Lemah Duwur (KLD) Bangkalan.
“Cara ini dilakukan agar masyarakat bisa gampang mengingat calonnya pada pemilihan umum legislatif nanti. Dengan berpakaian adat Madura dan membawa pecut hal itu sebagai lambang semangat,” terang Sufyan Rasidi.
Di samping itu, pihaknya mengaku turut mensosialisasikan agar bagi pemilih, jangan lupa mencoblos ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) tanggal 9 April dengan tetap menjunjung tinggi nilai demokratisasi. Menurut Sufyan, apa yang dilakukannya bukan berarti masyarakat wajib memilih dirinya. Melainkan memberikan pelajaran tentang nilai demokrasi. Masyarakat agar tetap memilih sesuai hati nurani tanpa adanya paksaan.
“Saya adalah mantan supir angkot, jadi wajar mensosialisasikan kepada para sopir angkot jurusan Kamal-Kota,” jelasnya.
Sementara itu, dari aksi yang dilakukan caleg tersebut mendapatkan perhatian warga yang lewat. Alasannya, selain memakai pakaian adat Madura, pecut yang dibawa berukuran jumbo setinggi 4 meter, sehingga harus dibopong oleh dua orang.