PROBOLINGGO – Satlantas Polres Probolinggo Kota menyambut baik materi pendidikan lalu lintas yang diintegrasikan ke mata pelajaran PKn (pendidikan kewarganegaraan) mulai tingkat SD/MI, SMP/MTS hingga SMA/MA pada kurikulum 2014.
Kasat Lantas Polres Probolinggo Kota, AKP Mukhlason, berharap pada tahun ini materi itu bisa diajarkan di sekolah-sekolah. Dalam materi pendidikan, sikap berlalu lintas dikaitkan dengan pancasila. “Saya senang jika masalah lalu lintas bisa masuk kurikulum. Sejak dini kalau sudah mengerti, maka akan tertanam ke memorinya sampai kapanpun,”ujarnya kepada wartawan, Selasa (18/3).
Menurutnya, pemahaman tentang etika berlalu lintas akan segera dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Hal ini dilakukan mengingat semakin banyaknya anak sekolah khususnya para siswa kelas III SMP dan SMA yang menggunakan sepeda motor ke sekolah. Bahkan banyak kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh anak-anak usia sekolah. “Kecelakaan itu berawal dari terjadinya pelanggaran,”ujar AKP.Mukhlason
AKP.Mukhlason mengatakan, materi tata tertib lalu lintas akan masuk ke dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Materi ini akan diberikan menyeluruh mulai dari SD, SMP hingga SMA sederajat.
“Program ini diharapkan dapat menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas dengan korban anak-anak. Kita tahu, anak sekarang baik SD dan SMP sudah banyak yang menggunakan sepeda motor untuk sekolah. Mereka perlu diberikan pemahaman tertib berlalu lintas,” katanya.
Selain mengantisipasi pelanggaran, lanjut dia, kerjasama yang dijalin dapat digunakan untuk memperluas pembinaan tertib lalu lintas khususnya kepada warga dilingkungan dunia pendidikan. Karena pemahaman etika dan budaya tertib berlalu lintas bukan hanya tugas polisi saja, namun menuntut kepedulian semua pihak.
“Termasuk kalangan pendidikan melalui sekolah-sekolah. Para guru perlu lebih menggencarkan sosialisasi tertib lalu lintas kepada anak didiknya. Kita bekali mereka dengan workshop,” tandas AKP. Mukhlason.
Dia menambahkan, pengintegrasian pendidikan lalu lintas melalui mata pelajaran PKn, diharapkan berdampak positif bagi kesadaran dan perilaku anak didik dalam berlalu lintas. Setelah ada pendidikan lalu lintas, para siswa diharapkan secara sadar mampu mengimplementasikan etika dan budaya berlalu lintas yang santun, tertib dan aman.
“Saya berharap gerakan nasional tertib berlalu lintas bisa dimasukkan ke kurikulum pendidikan. Sebab tertib lalu lintas merupakan proses pemahaman anak-anak. Harapannya bisa mengurangi korban kecelakaan dari anak-anak,” pungkasnya.