PROBOLINGGO – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Probolinggo akan mengoptimalkan fasilitas di sejumlah obyek wisata. Seperti obyek wisata pantai Bentar, gunung Bromo, pemandian Madakaripura dan Ronggojalu.
Optimalisasi itu dilakukan untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang. “Semua obyek wisata yang ada akan kita optimalkan fasilitasnya. Tujuannya, agar pengunjung bisa nyaman dan betah,” kata Kepala Disbudpar Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto kepada wartawan, Rabu (4/6).
Dia menjelaskan, menjelang bulan puasa Ramadhan tahun ini, pengunjung di sejumlah obyek wisata biasa-biasa saja. Seperti pengunjung obyek wisata gunung Bromo.“Kalau menjelang bulan puasa, pengunjung biasa saja. Tidak ada perubahan,” timpalnya.
Meningkatnya jumlah pengunjung obyek wisata Bromo, biasanya terjadi setelah hari Raya Idul Fitri. Itulah sebabnya, pihak Disbudpar sejak dini melakukan antisipasi tersebut.
Anung mengatakan, untuk melakukan antisipasi tersebut, pihaknya kini melakukan cros cek di lapangan. Cros cek sejak dini itu dilakukan untuk mengetahui kondisi pengunjung menjelang bulan puasa Ramadhan.
Kendati obyek wisata gunung Bromo sudah dikenal ke berbagai manca Negara, namun bukan berarti tidak ada giat untuk melakukan promosi untuk menarik para wisatawan. Salah satunya dengan menggelar Jaz Gunung. Rencananya musik Jaz Gunung itu akan digelar 20 Juni 2014 mendatang.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Desa Sukapura, Hari menjelaskan, menjelang bulan puasa tahun ini, pengunjung wisata Bromo terlihat biasa saja. Tidak ada tanda-tanda meningkatnya pengunjung.
“Kalau menjelang bulan puasa, biasa saja. Baru pengunjung meningkat pasca lebaran nanti. Karena banyak masyarakat yang ingin berekreasi,” katanya saat dimintai komentarnya.
Para pengunjung obyek wisata Bromo saat pasca lebaran, tidak hanya berasal dari wisatawan lokal, namun juga banyak wisatawan manca Negara. Tak heran, jika pasca lebaran mendatang, para pengusaha Jib dan persewaan kuda bakal panen raya.
Tidak hanya itu, panen raya untuk meraup untung juga dialami para pedagang asongan. Para pedagang asongan tersebut, rata-rata berasal dari luar desa kawasan gunung Bromo. Seperti warga desa Bata, Lumbang dan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.