PROBOLINGGO – Menjelang bulan puasa tahun ini, Diskoperindag Kota Probolinggo terus melakukan pantauan pasar. Pantauan itu dilakukan terhadap sejumlah pasar yang ada di Kota Probolinggo, seperti pasar Wonoasih dan pasar Baru.
Hal itu disampaikan Kepala Diskopindag setempat, Zainullah yang didampingi Kabid Urusan Perdagangan, Sugeng Riyadi kepada wartawan, Rabu (4/6). “Untuk sementara kita masih melakukan pantauan pasar,” tandasnya.
Upaya pantauan pasar tersebut, berdasarkan himbauan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomer 511.1/2905/59 perihal stabilitas harga pangan menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Dalam himbauan itu dijelaskan, menjelang puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Diskopindag diharapkan melakukan pemantauan stabilitas harga pangan. Tak hanya itu, namun juga melakukan operasi pasar dan pasar murah. “Giat pasar murah itu nanti ada actionnya tersendiri,” terang Zainullah.
Berdasarkan hasil pantauan pasar, ada sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan harga di pasaran. Seperti harga bawang merah. Harga sebelumnya, harga bawang merah sebesar Rp.16.000 perkilo menjadi Rp.17.000 perkilo. Sehingga kenaikannya hanya Rp. 1000 perkilo.
Selain itu, harga telor ayam ras atau boller juga mengalami kenaikan sebesar Rp.300. harga sebelumnya, 18.000 perkilo menjadi Rp.18.300 perkilo.
Zainullah mengatakan, meski hasil pantauan di sejumlah pasar terjadi kenaikan harga, namun ada sejumlah bahan pokok yang tidak mengalami perubahan harga. “Ada beberapa item harga bahan pokok yang harganya masih stagnan,” katanya.
Untuk mengatasi terjadinya gejolak harga menjelang bulan puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Diskopindag tidak hanya melakukan pantauan pasar saja, tetapi juga melakukan sidak terhadap sejumlah pasar yang ada.
“Kalau giat operasi pasar, kita masih menunggu petunjuk surat dari Propinsi Jatim. Makanya kita tunggu saja actionnya nanti,” pungkasnya.