SAMPANG- Sejumlah aktivis mahasiswa desak Komisi B DPRD Sampang selaku yang membidangi perekonomian untuk diberlakukan Peraturan Daerah (Perda) terkait menjamurnya mini market dan usulan penjualan produk lokal di mini market.
Di tengah pertemuan tersebut, mereka silih berganti mempertanyakan dan mengkaji upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui badan legislatif untuk terus memperdayakan pertumbuhan ekonomi khususnya masyarakat yang memproduksi produk lokal.
Mohammad Muhdi, Salah satu mahasiswa yang ikut berdialog menilai bahwa menjamurnya pasar modern saat ini yaitu lepas dari kontrol Pemerintah dan dinas terkait. Diakuinya banyak temuan dilapangan bahwa toko modern saat ini banyak yang menyalahi Perda yang berlaku, seperti radius jarak pembangunan dan jam operasional. Sehingga dari permasalah tersebut, mereka mencoba mengusulkan kepada komisi B untuk memberlakukan perda yang mengatur tentang kerjasama penjualan produk lokal ke toko modern.
“Saat ini toko modern banyak yang menyalahi aturan yang ada. Maka dari itu kami mengkritisi dengan mencoba memberi masukan dengan mengusulkan produk lokal untuk bisa di jual di toko modern seperti alfamart, indomart dan lainnya. Sehingga kami meminta untuk segera ada perda yang mengatur itu,” ucapnya dalam dialog, Kamis (26/6).
Anggota komisi B DPRD Sampang Ach. Zahri menyikapi positif pertemuan yang dilakukan mahasiswa. Menurutnya, desakan mahasiswa dalam mengkritisi kebijakan-kebijakan Perda yang saat ini masih belum terealisasi sepenuhnya merupakan tindakan aktif yang juga memikirkan perekonomian Kabupaten Sampang kedepannya.
“Saya selaku Komisi B yang membidangi perekonomian mengucapkan sepakat dan berterimakasih kepada pemuda-pemuda itu yang mempunyai inisiatif ikut serta memikirkan perekonomian di Sampang,” ujarnya.
Selain itu, diakuinya dalam pertemuan dialog tersebut nantinya pihaknya akan melakukan tindakan pemanggilan kepada pihak toko modern, pihak UKM atau usaha menengah, Dinas terkait seperti dinas Perdagangan, dinas Koperasi serta instansi lainnya untuk mengkaji bagaimana produk lokal dapat berkembang dalam pemasaran kedepannya.
“Nanti dalam pemanggilan tersebut kami berharap ada titik terang dan proses kerja sama antara pihak manajemen toko modern dengan toko tradisional yang menjual produk lokal untuk mampu bersaing dalam pemasaran jangka panjangnya,” harapnya.